IHRAM.CO.ID, BRADFORD--Lockdown dan pembatasan sosial selama berbulan-bulan telah membebani banyak keluarga untuk berjuang memenuhi kebutuhan. Untuk itu, Masjid di Kota Bradford membantu mempromosikan wiraswasta dengan menjadi tuan rumah pasar bebas tanpa biaya bagi pedagang atau pengunjung di tempat parkirnya.
Panitia Rahima Brandt dan Jamal Sealey telah memulai pasar gratis pertama di Norwich saat bekerja sama di dapur umum Ramadan pada Mei 2020. “Kami tidak bisa hanya menjadi penyelamat, kami perlu melakukan sesuatu yang membantu orang menjaga diri mereka sendiri,” kata mereka dilsndir dari About Islam, Senin (6/9).
“Islam mendorong wirausaha dan di bawah aturan Islam pasar seharusnya tidak ada biaya untuk pedagang. Dengan ekonomi lokal yang berjuang untuk membuka kembali pasca-lockdown, kami ingin melakukan sesuatu untuk mendukung bisnis komunitas lokal,”katanya.
Setelah keberhasilan pasar ini di Norwich, sekelompok sukarelawan, yang dipimpin oleh Bashir Lund, ingin membangun kegiatana ini di komunitas mereka. “Dengan memberikan ruang bebas untuk berjualan, kami berharap dapat menginspirasi, mendorong dan memberdayakan masyarakat untuk menjadi produsen kreatif dan sekaligus menyediakan produk yang bagus dengan harga terjangkau kepada masyarakat,” kata Bashir.
Penduduk Bradford beragam secara etnis dan agama. Kelompok agama terbesar di Bradford adalah Kristen (45,9 persen dari populasi). Hampir seperempat dari populasi (24,7 persen) adalah Muslim.
Islam mendorong umat Islam untuk memperlakukan tetangga mereka dengan cara yang lembut yang mencerminkan semangat Islam yang sejati. Sebagaimana dicontohkan dalam aspek toleransinya terutama dengan orang-orang dari agama lain. Tidak ada bedanya apakah tetangga itu Muslim atau non-Muslim.
Seperti yang terjadi di Norwich, sebuah restoran Muslim lokal telah membagikan makanan panas gratis kepada yang membutuhkan. Pada Desember 2020, Masjid Rose Lane bekerja sama dengan The East Anglian Bangladesh Trust dan St Martins Housing Trust untuk menyediakan 120 makanan setiap minggu untuk para tunawisma.