IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- Masjid dan tempat ibadah di Uni Emirat Arab (UEA) akan diizinkan menampung lebih banyak jamaah berdasarkan aturan baru yang diumumkan selama pengarahan pekanan Covid-19 pada Rabu.
Juru Bicara Otoritas Manajemen Krisis dan Bencana Darurat Nasional Saif al-Dhaheri mengatakan masjid akan diizinkan mengurangi jarak fisik antarjamaah dari dua meter menjadi 1,5 meter. Dia juga mengumumkan hingga 50 orang dapat menghadiri pemakaman dan layanan berkabung. Jumlah tersebut dua kali lipat dari jumlah sebelumnya, jika kematian itu tidak terkait dengan Covid-19.
Sementara itu, studi yang dilakukan kementerian pendidikan menemukan mayoritas orang tua ingin melihat anaknya kembali ke sekolah untuk pembelajaran tatap muka tahun ini. Studi tersebut menemukan 73 persen orang tua ingin melihat anak-anak kembali ke ruang kelas, sementara 27 persen lebih suka melanjutkan pembelajaran jarak jauh.
Ada peningkatan tiga kali lipat dalam pembelajaran tatap muka tahun ini. “Tahun ini kami mengalami peningkatan jumlah pembelajaran tatap muka yang persentasenya sudah mencapai lebih dari 37 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 11 persen,” kata al-Dhaheri, dilansir The National News, Rabu (8/9).
Al-Dhaheri menyebut, angka presentase tersebut akan meningkat di periode mendatang seiring peningkatan jumlah siswa yang divaksin. Data statistik terbaru menunjukkan 36 persen murid telah divaksinasi dan staf pendidikan dan pendukung mencapai 89,5 persen.
“Ini dianggap sebagai indikator positif yang menunjukkan sejauh mana ada kemauan di antara orang-orang untuk mengambil vaksin dan meningkatkan keamanan di lingkungan pendidikan kita,” tambahnya.
Para pejabat mengatakan akan ada pengujian gratis di semua sekolah swasta dan negeri untuk semua murid dan anggota staf yang divaksin setiap 30 hari. Namun, sampai sekrang tidak jelas apakah ini akan meluas ke seluruh negeri. Setiap wilayah UEA telah menetapkan aturannya sendiri dalam beberapa pekan terakhir.