Perjuangan KH Muhyiddin dalam membela tanah air mendapat perhatian dari pemerintah saat itu. Demi mengenang jasa-jasanya yang luhur, ia dianugrahi penghar gaan sebagai pahlawan perintis kemerdekaan.
Pada usia senja, KH Muhyiddin sudah mulai sakit-sakitan. Namun, ia tetap setia mengajar dan menebarkan dakwah Islam. Harapannya, generasi muda--khususnya para santri--dapat menyerap ilmu-ilmu aga ma dan spirit perjuangan.
Hingga akhirnya, pada 30 November 1973, kiai tersebut berpu lang ke rahmatullah dalam usia 95 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Cimeuhmal, Tan jungsiang, Subang, Jawa Barat.
Baca Sebelumnya: KH Muhyiddin, Ulama-Pejuang dari Tanah Sunda bagian pertama.