Sabtu 11 Sep 2021 02:42 WIB

Politisi Muslim: Islamofobia Ancaman Nyata Saat ini

Banyak terjadi pelecehan yang dialami Muslim Inggris.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Para pengendera sepeda Muslim di Inggris merayakan keberhasilan pengumpulan dana pembangunan masjid.
Foto:

Sultana juga mengatakan pelecehan yang dia terima semakin memburuk ketika dia mengkritik mantan Perdana Menteri Tony Blair karena melancarkan perang ilegal di Afghanistan. Dia menekankan, Islamofobia ini tidak datang dari ruang hampa dan tidak alami atau mendarah daging karena ada yang mengajarkannya.

Sultana mengatakan, hari Sabtu ini akan menandai peringatan 20 tahun serangan teroris 11 September di AS dan tindakan pembunuhan massal yang mengerikan telah lama membayangi. Saat perang melawan teror diluncurkan oleh mantan Presiden AS George Bush dan Blair, saat itu pulalah ditetapkan narasi bahwa Muslim adalah ancaman keamanan. 

"Ini adalah latar belakang perang bencana di Timur Tengah, di mana hubungan palsu ditarik antara Irak dan serangan 9/11, memberikan legitimasi palsu untuk perang yang lebih berkaitan dengan minyak daripada keselamatan warga Inggris," kata Sultana.

Dia berharap segalanya bisa menjadi lebih baik di masa depan saat dia menundukkan kepalanya, tetapi segalanya menjadi lebih buruk. Merujuk pada artikel yang ditulis oleh Perdana Menteri Boris Johnson, Sultana mengatakan, "Hari ini, perdana menteri kita mengolok-olok Muslim sebagai 'kotak surat' dan 'perampok bank'."

 

Menurut Sultana, Islamofobia sangat nyata di Inggris saat ini. Orang-orang yang menyebarkan kebencian ini tidak hanya menargetkan Muslim. Mereka menargetkan orang kulit hitam, Yahudi, komunitas Gipsi, Roma dan Wisatawan, migran dan pengungsi. "Ada keamanan dalam solidaritas, dan hanya dengan menyatukan perjuangan, kita akan mengalahkan rasisme," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement