IHRAM.CO.ID, LONDON -- Anggota parlemen Muslim Partai Buruh untuk Coventry South, Inggris, Zara Sultana, sedih saat menyampaikan pidato pada Kamis (9/9) mengenai pelecehan yang ia terima sejak menjadi politisi. Pidato tersebut disampaikan selama debat di parlemen tentang definisi Islamofobia.
Sultana mengaku menerima berbagai pesan kasar. "'Sultana, Anda dan gerombolan Muslim Anda adalah bahaya nyata bagi kemanusiaan'. Ada juga yang menyampaikan pesan 'Anda adalah kanker ke manapun pergi'. Ada juga pesan 'Eropa akan memuntahkanmu'. Ada yang menyebut saya 'Simpatisan teroris dan sampah bumi'," kata Sultana sambil menangis, dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (10/9).
Sultana juga mengakui, dia sebetulnya gugup saat menjadi wanita Muslim di mata publik. Sebab, ketika tumbuh dewasa ia melihat pelecehan yang dialami oleh Muslim Inggris terkemuka. Dia tahu tidak akan berada dalam perjalanan yang mudah saat menjadi politisi Muslim.
"Dan ketika gadis-gadis muda bertanya kepada saya bagaimana rasanya, saya ingin mengatakan bahwa saya salah karena khawatir dan mereka akan menghadapi tantangan yang sama seperti teman dan kolega non-Muslim mereka. Tetapi dalam waktu singkat saya di Parlemen, itu tidak akan terjadi," ungkapnya.
Menurut Sultana, ketika menjadi seorang wanita Muslim,dan seorang yang blak-blakan serta berhaluan kiri, maka akan menjadi sasaran rentetan rasisme dan kebencian ini. "Ini diperlakukan oleh beberapa orang seolah-olah saya adalah musuh negara tempat saya dilahirkan, seolah-olah saya bukan milik saya," ujarnya.