Sabtu 11 Sep 2021 16:31 WIB

Pangdam Siliwangi Pantau Vaksinasi di Pesantren Tasikmalaya

Ditargetkan 750 santri dapat disuntik vaksin.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani

IHRAM.CO.ID, TASIKMALAYA -- Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi, Mayjen TNI Agus Subiyanto, meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (11/9). Dalam pelaksanaan vaksinasi itu, ditargetkan 750 santri dapat disuntik vaksin.

Agus mengatakan, kalangan santri di pesantren memang menjadi sasaran vaksinasi. Sebab, saat ini vaksinasi sudah diperbolehkan untuk kalangan masyarakat usia remaja. Apalagi, proses pembelajaran di pesantren juga sudah dimulai.

"Karena PTM sudah mulai dibuka, supaya aman kita harus divaksin. Kita juga harus jaga anak-anak kita aman," kata dia di Kabupaten Tasikmalaya, Jumat.

Menurut dia, Kodam III/Siliwangi terus mendukung program vaksinasi yang saat inj gencar dilakukan. Ia menyebutkan, saat ini Kodam III/Siliwangi memiliki 42 gerai vaksin di wilayah Jawa Barat dan Banten.

Selain menyediakan gerai vaksin, aparat TNI juga melakukan serbuan vaksinasi. Serbuan vaksinasi dilakukan dengan mendatangi sararan masyarakat yang akan divaksin.

"Serbuan vaksinasi ini seperti yang dilaksanakan hari ini. Yaitu kita datangi sekolah, dan pondok pesantren," ujar Agus.

Ia mengatakan, Kodam III/Siliwangi menargetkan dalam satu hari bisa melakukan vaksinasi kepada 35 ribu orang. Namun, target itu disesuaikan dengan ketersediaaan vaksin yang ada. Saat ini, vaksinasi yang dilakukan Kodam III/Siliwangi sudah melakukan vaksinasi kepada 1,9 juta orang.

Agus juga mengajak masyarakat untuk menyukseskan program vaksinasi yang saat ini dilakukan. Sebab, vaksinasi dapat meningkatkan kekebalan melawan Covid-19.

"Karena kalau lihat data, 138 ribu yang meninggal, itu kebayakan belum divaksin," kata dia.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Kabupaten Tasikmalaya, KH Asep Maoshul mengatakan, antusias santri di pesantrenya untuk menjalani vaksinasi cukup tinggi. Ia menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi di Miftahul Huda sudah dilakukan beberapa kali. Menurut dia, santri selalu antusias mengikutinya.

"Di sini, sudah sekitar 50 persen dari total 5.000 santri sudah menjalani vaksinasi. Antusias tinggi, tapi memang vaksinnya masih terbatas," kata dia.

Ia menjelaskan, meski setengah dari total santri di Miftahul Huda sudah mejalania vaksinasi, protokol kesehatan (prokes) di pesantren itu tetap diterapkan secara ketat. Dengan begitu, penularan Covid-19 di lingkungan pesantren dapat diminimalisir.

"Di kita, santri tak boleh keluar lingkungan pesantren," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement