IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Umar Ibnu Khattab Khalifah yang menggantikan Abu Bakar. Umar termasuk salah seorang bangsawan Quraisy yang membela perjuangan Rasulullah SAW.
Prof Hamka mengatakan, Umar sangat bijaksana, pandai meletakkan sesuatu pada tempatnya. Kadang-kadang keras sikapnya, dan kadang-kadang lemah lembut.
"Sikap Umar itu disesuaikan menurut keadaannya," tulis Prof Hamka dalam bukunya Sejarah Umat Islam Pra Kenabian Hingga Islam di Nusantara.
Sikap keras dan lemah lembut Umar itu seperti disampaikan Ibnu Abbas. Ketika itu Umar pergi naik haji, Shafwan Ibnu Umayyah membuatkannya makanan. Kemudian, dikeluarkan orang sebuah talam besar yang diangkat empat orang khadam (pelayan). "Kaum yang banyak itu makan, tetapi khadam tegak saja tidak ikut makan," katanya.
Kemudian, Umar berkata, "Mengapa aku melihat khadam-khadam tuan tidak turut makan? Apkah tuan-tuan benci kepada mereka?"
Kemudian Sufyan Ibnu Abdullah menjawab, "Tidak demi Allah ya Amirul Mukminin. Namun, kami mengakhirkan mereka makan untuk menunjukkan kelebihan kita."
Mendengar itu, Umar pun marah lalu berkata, "Tiap-tiap kaum yang merendahkan keadaannya, tentu akan direndahkan Allah pula. Ayo khadam-khadam, mari makan bersama-sama."
Khadam-khadam itu pun turut makan sehingga tidak ada lagi makanan yang dipisahkan untuk dimakan Amirul Mukminin. Di hadapan Amirul Mukminin semua sama tidak ada beda semua Makhluk ciptaan Allah SWT dan umat Nabi Muhammad SAW.