IHRAM.CO.ID, LOS BANOS -- Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Halal dan One Health untuk Asia Tenggara akan segera didirikan di University of the Philippines Los Baños (UPLB). Pendirian ini dilakukan dengan dukungan dari Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (Searca) di Filipina.
Pemimpin proyek, Dr. Yusuf Sucol, dari UPLB-Sekolah Ilmu dan Manajemen Lingkungan mengatakan pusat Halal akan diselenggarakan oleh UPLB-Sesam.
Pusat Halal ini nantinya diproyeksikan sebagai pusat virtual satu atap, aksesnya terbuka regional untuk pertukaran pengetahuan dan sumber daya antar negara dan akademisi-industri terkait, dengan ekosistem global Halal dan One Health yang sedang berkembang.
"Halal adalah pasar global yang tumbuh dan menjanjikan senilai 2,5 triliun dolar AS pada tahun 2020, sebagian besar di industri makanan," kata Sucol, dikutip di Manila Times, Senin (13/9).
Direktur Searca, Dr. Glenn Gregorio, mengatakan negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei, Filipina, Indonesia dan China telah mendorong pasar halal semakin maju, berdasarkan laporan Imarat Consultants (IC),
"Di Asia Tenggara, persaingan regional telah mendorong pasar lokal dan global menampilkan produk halal," kata Gregorio.
IC, selaku konsultan spesialis yang memiliki fokus khusus pada pasar halal global, menyebut Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand sebagai pemimpin dalam hal promosi halal di Asia Tenggara.
Searca juga mencatat Pameran Halal Internasional Malaysia ke-17 2021 dibuka pada 9 September. Filipina, Indonesia, Thailand, dan Malaysia memiliki jumlah peserta pameran terbanyak di antara 44 negara peserta.
Dekan UPLB-Sesam, Dr. Rico Ancog, mengatakan tahap pertama dari proyek UPLB-Searca adalah mengonsep industri halal dan ekosistem One Health, sebagai inovasi yang muncul untuk pertumbuhan dan perkembangan.
"Sebagai proposisi nilai yang unik, inisiatif ini bertujuan untuk menggabungkan persyaratan halal dengan konsep One Health untuk memberikan lensa yang lebih integratif dalam melihat bagaimana ternak dan ekosistem dapat dikelola dengan lebih baik dengan cara yang lebih berkelanjutan,” kata Ancog.
Ancog menjelaskan, bagian dari pembuatan "Virtual Knowledge Center" adalah memasukkan konsep "One Health" ke dalam mandatnya, yang bertujuan untuk menunjukkan interkoneksi ekosistem halal dan zoonosis di tengah perubahan iklim dan lingkungan. Proyek ini juga akan membangun database sumber daya halal negara-negara Asia Tenggara.