Meski Kesultanan Seljuk harus menghadapi berbagai tantangan berbahaya, keputusan ini selalu didukung oleh tokoh-tokoh besar, Nizam al-Mulk sebagai negarawan, Abu Hamid al-Ghazali sebagai ulama, Omar al-Khayyam dan al-Isfizari sebagai ilmuwan dan Yusuf al-Hamadhani sebagai seorang sufi. Mereka semua adalah pendukung yang mempertahankan pemerintahan dari ancaman musuh.
"Keunikan Kerajaan Seljuk pada masanya dibuktikan dengan tidak hanya memperhatikan benteng politik dan militer, tetapi juga benteng ilmiah dan spiritual. Madrasah Nizamiyyah didirikan untuk memasok senjata pengetahuan dan spiritualitas melawan musuh-musuh pemikiran yang mengerikan yang dihasilkan dari pengaruh Hasan-i Sabbah melalui Assassins, yang akhirnya beroperasi di kota benteng Alamut," kata Isyraqi.
'Uyanis: Buyuk Selcuklu' sebagai sebuah serial drama tentu tidak luput dari penambahan beragam karakter dan adegan fiksi dalam alur cerita. Namun, seri ini masih memungkinkan penonton untuk menghidupkan kembali cobaan kebangkitan Kekaisaran Seljuk