Selasa 14 Sep 2021 10:00 WIB

Makna Bendara dan Sejarahnya

Banyak pemikiran masuk dalam perumusan bendera nasional.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Bendera Irak-Suriah/ilustrasi
Foto:

Sementara kekaisaran Mughal India (1526-1857 M) juga mengadopsi bendera hijau dengan simbol singa emas, tetapi menambahkan matahari terbit. Meskipun, sebagian besar 'vexillologist' berpandangan bahwa, memang, bendera hijau mulai melambangkan Islam dari periode Fatimiyah dan seterusnya.

"Mereka berpendapat bahwa 'Hijau Islami' dalam konteks ini dapat dipahami sebagai berasal dari cara yang dikaitkan dengan surga dalam Alquran. Namun, menurut Guru Besar Agama H. Talat Halman, alasan mengapa warna hijau dapat ditemukan pada bendera daerah mayoritas Sunni dan mayoritas Syiah memiliki sumber yang lebih kabur dalam bentuk yang sulit dipahami, abadi, mistis, dan sosok mistis Al-Khizar yang, dalam banyak tradisi Islam, dijelaskan sebagai 'Yang Hijau', yang adalah hamba Allah yang saleh, memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan mistik yang agung," paparnya. 

Sementara, simbol bintang dan bulan sabit yang lebih umum di bendera negara-negara mayoritas Muslim pertama kali digunakan oleh Kekaisaran Ottoman (1299-1922 M), meskipun baru diadopsi pada abad ke-18.

"Menariknya, simbol bintang dan bulan sabit yang kemudian menjadi umum pada bendera sebagian besar negara-bangsa mayoritas Muslim, juga pernah digunakan pada bendera dan koin kerajaan pra-Islam di Yunani, Roma dan Persia. Bahkan, menurut Franz Babinger, dalam antologi Mehmed the Conqueror and His Time, Ottoman mengadopsi simbol bintang dan bulan sabit dari kekaisaran Bizantium Kristen yang ditaklukkan Ottoman pada abad ke-15," ucap Paracha.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement