IHRAM.CO.ID, RIYADH -- KTT Bioteknologi Medis Global Riyadh (RGMBS) 2021 Riyadh dibuka di bawah naungan Putra Mahkota Muhammad bin Salman. Peresmian dilakukan di hadapan sekelompok pejabat dan pakar bidang kesehatan di dunia, Selasa (14/9).
Dilansir di Saudi Gazette, Rabu (15/9), KTT ini diselenggarakan oleh King Abdullah International Medical Research Center (KAIMRC) di Kementerian Urusan Kesehatan Garda Nasional.
Menteri Garda Nasional membuka Oasis Bioteknologi Biomedis di KAIMRC sebagai salah satu inisiatif sistem bioteknologi medis di Arab Saudi, yang akan berkontribusi dalam memberikan peluang pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan medis.
Inisiasi ini juga akan menambah blok bangunan ke blok bangunan diversifikasi sumber pendapatan dan salah satu tujuan Visi Kerajaan 2030. Oasis akan bekerja dalam sistem nasional dan menjadi bagian kemitraan strategis dengan banyak mitra lokal, seperti Royal Komisi untuk Kota Riyadh dan Program Pengembangan Industri dan Logistik Nasional (NIDLP), selain kemitraan global lainnya.
Untuk menandai kesempatan itu, Direktur Eksekutif Urusan Kesehatan di Kementerian Garda Nasional, Dr. Bandar Bin Abdulmohsen Al-Kenawi, menyampaikan pidato terima kasih yang sebesar-besarnya atas pertemuan di bawah perlindungan Putra Mahkota ini.
Dia juga memuji perkembangan dan perubahan yang dialami Kerajaan dalam hal perawatan kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Industri ini kini dipenuhi dengan penemuan inovatif dan kreatif, seperti perawatan molekuler, terapi gen, perbaikan genetik, aplikasi AI dan analisis data besar serta generasi berikutnya dari manufaktur farmasi.
Menteri Kesehatan, Dr. Tawfiq Bin Fawzan Al-Rabiah, menyatakan RGMBS datang pada saat yang diperlukan, utamanya membahas bidang pengembangan teknologi yang berhubungan langsung dan erat dengan kesehatan manusia. Diharapkan nilai pasar global bioteknologi akan mencapai hampir 700 miliar dolar AS pada 2025, dan penjualan global obat-obatan bioteknologi diperkirakan akan mencapai hampir 315 miliar dolar AS tahun ini.
Dia menambahkan, melalui visi terpadu negara dan realisasi Visi 2030, kepemimpinan Kerajaan berupaya memiliki strategi nasional untuk teknologi biomedis, salah satu cabang paling menonjol dari strategi ini untuk mendukung dan memotivasi masa depan dan kesehatan manusia.
Di sisi lain, Menteri Penanaman Modal, Eng. Khalid Bin Abdulaziz Al-Falih, mengatakan RGMBS datang pada saat yang penting untuk melanjutkan perjalanan ambisius Kerajaan. Menjadikan Kerajaan Arab Saudi sebagai tujuan yang berbeda dan pilihan investasi dalam pengembangan dan pembuatan teknologi vital, sekaligus mendorong Kerajaan menjadi pusat global untuk perawatan kesehatan dan ilmu kehidupan.