Menurutnya, TGH Umar merupakan putra Sasak yang mengenal baik karakteristik para penuntut ilmu dari daerahnya.
Menurut sebuah riwayat, TGH Umar Kelayu lebih banyak membe rikan pengajian di Makkah daripada di Lombok. Bahkan, di kota tersebut, dirinya telah membuka sebuah toko kitab. Karena ketinggian ilmunya, dia pun diangkat sebagai Imam Masjidil Haram hingga akhir hayatnya.
Setelah cukup lama mengajar dan melakukan pembaruan di tengah masyarakat, baik di Lombok maupun Makkah, kesehatannya mulai menurun. Ini bermula sejak 1928 M. Ia pun lebih banyak istirahat dalam memberikan pengajian di luar rumah.
TGH Umar Kelayu wafat di Tanah Suci dalam usia 79 tahun, tepatnya pada Rabu, 18 Rabiul Akhir 1349 H atau 13 Agustus 1930 M. Jenazahnya dimakamkan di Ma'la, berdekatan dengan makam Imam Ibnu Hajar al- Haitami.