IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- KH M Hasyim Zaini merupakan sosok ulama yang sangat mengutamakan akhlaq al-karimah. Kepada para santrinya, ia selalu berpesan agar selalu menjaga etika. Sebab, Rasulullah Muhammad SAW mendapatkan gelar al-Amin (yang tepercaya) karena akhlaknya yang baik.
Nabi SAW pun disenangi kawan dan disegani lawan. Kiai Hasyim juga merupakan sosok ulama yang lemah lembut. Meski harus marah, ia tidak pernah menampakkan perasaan amarah. Ini seperti yang dialami salah satu santrinya, Hasyim Syamhudi.
Ia menuturkan, ketika bulan Ramadhan, sebagian santri Nurul Jadid pulang ke kampung halaman masing-masing. Syamhudi yang kala itu menjadi pengurus pesantren. Untuk mengisi waktu luang, ia bersama beberapa kawannya pergi ke Kraksaan untuk menonton bioskop. Film yang diputar menampilkan kisah perjuangan seorang santri dalam berdakwah di daerah pedalaman.
Seusai nonton bioskop, Syamhudi dipanggil Kiai Hasyim. Mendapat panggilan tersebut, Syamhudi terkejut. Di kediamannya, sang pemuka Pondok Pesantren Nurul Jadid itu bertanya tentang perasaan santrinya tersebut saat menonton film. Kepada kiainya itu, Syahmudi pun mengaku senang. Sebab, film tadi bercerita tentang kehidupan seorang santri.