Selasa 21 Sep 2021 13:31 WIB

Etnis Hazara Masih Trauma dengan Taliban

Pengalaman buruk etnis Hazara di masa lalu masih membekas.

Rep: Lintar Satria/ Red: Agung Sasongko
Pengungsi Hazara dari Afghanistan yang telah menunggu untuk dimukimkan kembali ke negara ketiga selama bertahun-tahun, menghadiri kelas bahasa Inggris di dalam musala atau musholla di bekas fasilitas militer yang diubah sebagai tempat penampungan sementara untuk pengungsi di Jakarta, Indonesia, 07 September 2021 (dikeluarkan 13 September 2021).
Foto:

"Namun kami tidak mempercayai pemerintah kami saat ini, kami tidak tahu kapan mereka mulai melakukan ketidakadilan lagi," tambahnya.  

Hazara yang mayoritas penganut Islam syiah menjadi target pembantaian dan pengeboman Taliban selama puluhan tahun. Bulan Agustus lalu organisasi hak asasi manusia,  Amnesty International menemukan Taliban membunuh sembilan orang Hazara saat merebut Provinsi Ghazni bulan Juli lalu.

Beberapa tahun terakhir kelompok teroris bersenjata ISIS juga mengincar etnis Hazara di Afghanistan. Sejak pemerintah Afghanistan ambruk bulan lalu badan pengungsi PBB (UNHCR) memperkirakan lebih dari 9.290 pengungsi Afghanistan yang tiba di Pakistan.

Sekitar 90 persen diantaranya datang melalui jalur selatan dengan melewati Kota Spin Boldak di Afghanistan dan Kota Chaman di Pakistan. Sekitar 30 persen diantaranya masyarakat etnis Hazara.

Namun pemerintah Pakistan mengatakan tidak sanggup lagi menampung pengungsi Afghanistan. Negara nuklir tersebut mengatakan sudah mendeportasi sejumlah pengungsi yang baru datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement