Selasa 21 Sep 2021 13:31 WIB

Etnis Hazara Masih Trauma dengan Taliban

Pengalaman buruk etnis Hazara di masa lalu masih membekas.

Rep: Lintar Satria/ Red: Agung Sasongko
Pengungsi Hazara dari Afghanistan yang telah menunggu untuk dimukimkan kembali ke negara ketiga selama bertahun-tahun, menghadiri kelas bahasa Inggris di dalam musala atau musholla di bekas fasilitas militer yang diubah sebagai tempat penampungan sementara untuk pengungsi di Jakarta, Indonesia, 07 September 2021 (dikeluarkan 13 September 2021).
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Pengungsi Hazara dari Afghanistan yang telah menunggu untuk dimukimkan kembali ke negara ketiga selama bertahun-tahun, menghadiri kelas bahasa Inggris di dalam musala atau musholla di bekas fasilitas militer yang diubah sebagai tempat penampungan sementara untuk pengungsi di Jakarta, Indonesia, 07 September 2021 (dikeluarkan 13 September 2021).

IHRAM.CO.ID,  QUETTA -- Pengalaman buruk etnis Hazara di masa lalu masih membekas. Kini, banyak masyarakat Hazara yang tidak percaya pada pemerintah Taliban.

Selain itu masih kuat dalam ingatan mereka kejinya pemerintahan Taliban pada tahun 1996 hingga 2001. Seperti yang diingat mantan dosen di sebuah universitas di Kota Mazar-e-Sharif, Muhammad Ali Muhammadi.

Baca Juga

"Kami dua bahaya pada kami, satu mengancam nyawa kami danyang lainnya (bahaya) pengangguran, jadi tidak ada cara bagi kami untuk bertahan lebih lama," kata pria berusia 28 tahun itu seperti dikutip Aljazeraa, Selasa (21/9).

"Saya masih kecil ketika Taliban berkuasa tahun 1996, peristiwa-peristiwa yang kami lihat pada zaman itu sangat-sangat buruk, saya tidak ingin anak-anak saya melihat hari-hari suram seperti itu," tambahnya.

Muhammadi mengatakan ia ragu Taliban memenuhi janji untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan menghormati hak-hak dasar. "Siapa yang ingin meninggalkan negaranya? Sya ingin kembali ke sana," kata Muhammadi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement