IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 150 ulama dan cendikiawan Muslim dari seluruh dunia sepakat kecam Perang Melawan Teror. Seruan itu ditujukan kepada para pemimpin Barat.
Persatuan ulama tersebut menyerukan kepada mereka agar menghormati hak minoritas Muslim untuk meyakini dan mempraktikkan keyakinannya tanpa campur tangan negara.
Para ulama juga menyerukan diakhirinya semua kekuasaan darurat dan sewenang-wenang yang mengizinkan pelanggaran hak-hak dasar dan melegitimasi penyiksaan serta perlakuan yang merendahkan.
Managing director organisasi hak asasi manusia Inggris CAGE, Muhammad Rabbani, mengatakan bahwa dapat dikatakan 18 September dan bukan 11 September yang mengubah dunia. Selain politisi AS Barbara Lee, kata dia, setiap anggota Kongres AS mendukung resolusi tersebut yang kemudian mengarah pada invasi ilegal, kejahatan perang, tempat penyiksaan, program pembunuhan yang ditargetkan, dan pembatasan massal kebebasan sipil di seluruh dunia.
"Oleh karena itu, ini adalah momen yang mengharukan bagi para cendekiawan Muslim di seluruh dunia untuk bersama-sama menuntut diakhirinya Perang Melawan Teror dan menyerukan pertanggungjawaban bagi semua orang yang bertanggung jawab atas kejahatannya. Lingkup internasional para penandatangan menunjukkan kesepakatan ilmiah global tentang masalah ini," kata Rabbani, dilansir di 5pillarsuk, Selasa (21/9).