Rabu 22 Sep 2021 19:00 WIB

Nasaruddin Latif Penasihat Perkawinan Pertama Indonesia (3)

Pada tahun 1968 Nasaruddin meraih dua penghargaan internasional.

Sepasang suami istri/ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Sepasang suami istri/ilustrasi

IHRAM.CO.ID, Perhatiannya kepada pernikahan di Indonesia membuat dirinya mendapat apresiasi dari luar negeri. Setelah berhasil membentuk Badan Penasihat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian (BP4) dia menerima sepucuk surat dari Dr M Timmer, Vrije Universiteit, Fakulteit der Geneeskunde, Afd.Soc.

Geneeskunde di Amsterdam Negeri Belanda tahun 1967. Dr M Timmer mengapresiasi penasihat perkawinan yang dipelopori Nasaruddin di Indonesia. Nasaruddin menulis dalam artikel di Majalah Islam Kiblat No 8, September Ke-II Tahun XV  1967 dengan judul Kepentingan Nasehat Perkawinan Di Indonesia.

Baca Juga

Membaca surat Dr M Timmer, timbul penghargaan saya terhadap sarjana tersebut, yang demikian besar perhatiannya terhadap hal-hal yang bertalian dengan nasihat perkawinan (marriage counseling). Pernikahan dan kehidupan keluarga di Negeri Belanda sendiri sebetulnya lebih stabil dibanding kan negara Barat lainnya...,".

Nasaruddin pun berkesempatan menghadiri sidang Marriage Counsellor Association di New York Amerika Serikat sekitar akhir 1950-an. Sejak tahun 1965 sampai wafat dia aktif sebagai anggota International Marriage Counsellor, sebuah organisasi profesi yang berpusat di Amerika Serikat.

Pada tahun 1968 Nasaruddin meraih dua penghargaan internasional, yaitu Penghargaan Family Planning dari North Carolina State University Amerika Serikat dan Peng hargaan Family Planning dari University of Medical Sciences, Thailand.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement