Meskipun mencari informasi itu penting, penelitian daring tentang agama bisa menyesatkan.
"Kami tidak ingin orang masuk ke dark internet yang tidak terverifikasi dan hanya mendapatkan jawaban miring. Dapatkan jawaban dari pengalaman langsung orang-orang," ucapnya.
Panel tersebut memasukkan suara-suara dari budaya yang berbeda untuk pandangan yang seimbang tentang Muslim.
"Orang-orang menganggap Muslim sebagai monolit besar di mana kita semua persis sama satu sama lain, dan saya terus memberi tahu (mereka) bahwa budaya adalah titik vital dari keberadaan kita," kata Abid.
Para wanita di CMW memahami rasa ingin tahu tentang Islam. Namun, mereka turut mengutuk kebencian.
"Bukan tanggung jawab saya untuk mendidik seseorang agar tidak menjadi Islamofobia. Saya melakukan yang terbaik untuk menjelaskan siapa saya. Saya mencoba yang terbaik untuk memahami siapa yang lain, tetapi pada akhirnya, kurangnya program ini seharusnya tidak memberi semua orang kebebasan untuk menjadi Islamofobia atau rasis," kata Abid.
"'Brave Circle' penting, tidak hanya bagi komunitas yang lebih besar, tetapi juga bagi komunitas Muslim untuk mengetahui apa yang orang pikirkan tentang kami, untuk menjawab pertanyaan, stereotip, dan kesalahpahaman ini untuk menjernihkan suasana," lanjutnya.