REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Khoirizi kembali bersilaturahim dengan Duta Besar Arab Saudi di Jakarta, Esham Altsaqafi. Khoirizi berharap jamaah umrah Indonesia bisa segera mendapat kesempatan untuk diberangkatkan.
Menurut dia, penanganan Covid-19 di Indonesia terus membaik. Jamaah umrah Indonesia juga siap untuk mengikuti prokes yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.“Kami berharap pemerintah Arab Saudi segera mencabut suspen dan memberi kesempatan kepada jemaah umrah Indonesia untuk bisa berangkat ke Tanah Suci,” terang Khoirizi di Jakarta, Rabu (22/9).
Dalam pertemuan itu, ikut hadir Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning Kobarsih, dan Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Silviana.
“Ada lima negara pengirim jamaah umrah terbanyak, yaitu Pakistan, Indonesia, India, Turki, dan Mesir, yang belum bisa mengirimkan jamaah umrahnya. Kami berharap jamaah umrah Indonesia diprioritaskan untuk bisa segera diberangkatkan,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Plt Dirjen PHU menyampaikan salam Menag Yaqut Cholil Qoumas dan ucapan selamat National Day ke-91 Arab Saudi yang diperingati setiap 23 September. Dubes Arab Saudi Esham Altsaqafi kembali menegaskan bahwa Saudi tidak pernah melarang umat Islam Indonesia untuk melaksanakan umrah. Menurut dia, pengaturan dilakukan semata dalam rangka mengatasi pandemi. Apalagi, hubungan Arab Saudi dan Indonesia juga sangat baik.
Esham mengaku baru saja melaporkan kepada otoritas Arab Saudi bahwa kasus Covid-19 di Indonesi sudah mulai melandai. Dia menjelaskan, informasi ini dia sampaikan agar menjadi pertimbangan bagi pemerintah Arab Saudi.
Dubes Arab Saudi menambahkan, meski penyelenggaraan umrah sudah dibuka sejak Muharam 1443H untuk beberapa negara, namun peminatnya masih sepi, hanya sekitar 1000 - 1500 orang. Dia mengatakan hal ini disebabkan prosedur penyelenggaraan umrah yang sangat ketat, demi mencegah penyebaran pandemi.