Jumat 24 Sep 2021 05:05 WIB

Rumah Yatim Bantu Yatim Piatu Akibat Covid-19

Rumah Yatim sendiri akan membantu sekitar 11 ribu yatim dan piatu

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah anak yatim piatu
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sejumlah anak yatim piatu

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Yatim bersama Persatuan Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia atau Indonesian National Shipowners Association (INSA) membantu 250 anak yatim dan piatu akibat pandemi Covid-19. Target Rumah Yatim sendiri akan membantu sekitar 11 ribu yatim dan piatu dari keluarga tidak mampu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.

Wakil Direktur Rumah Yatim, Ustaz Abdurrahman, mengatakan, sekarang Rumah Yatim bersama INSA sedang melaksanakan rangkaian program membantu yatim dan piatu dari keluarga tidak mampu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19. Program ini dibuat karena berdasarkan data dari media massa dan pemerintah, ada sekitar 5 juta yatim dan piatu akibat pandemi Covid-19.

"Maka di lapangan kita koordinasi dengan pemerintah dari level bawah sampai ke atas untuk pendataan (yatim dan piatu), sekarang ada seremoni penyerahan bantuan (untuk yatim dan piatu) dari kerjasama Rumah Yatim dengan INSA, mereka akan mendanai 250 anak yatim terdampak Covid-19," kata Ustaz Abdurrahman kepada Republika di Asrama Rumah Yatim Kemang, Jakarta, Kamis (23/9).

Ia menyampaikan, ada beberapa program untuk membantu anak yatim dan piatu akibat Covid-19. Di antaranya konseling, tujuannya untuk menyembuhkan trauma dan membangkitkan kepercayaan diri anak, supaya mampu bangkit dari keterpurukan akibat ditinggal orang tua.

Ia menambahkan, konseling ini juga untuk mencari tahu bakat anak-anak. Rumah Yatim akan mendeteksi lebih awal bakat anak-anak sejak dini. Sehingga dalam pengelolaan, pengembangan dan pendampingan anak bisa dilakukan dengan tepat, supaya mereka dapat menggapai cita-citanya.

"Bantuan lainnya berupa peralatan sekolah, ini bagian yang sifatnya kita berikan setahun dua kali selama mereka dalam masa pendidikan, ada juga beasiswa pendidikan untuk anak-anak yatim ini, dari mulai mereka sekolah dasar, menengah, sampai program beasiswa untuk anak-anak yang kuliah," ujarnya.

Ustaz Abdurrahman menambahkan, ada juga program pemberian bantuan pangan, Rumah Yatim memberikannya secara reguler kepada anak-anak yang keluarganya meninggal akibat Covid-19. Bantuan ini diberikan terutama kepada mereka yang betul-betul membutuhkan bantuan pangan. Selain itu ada bantuan sandang atau pakaian untuk mereka.

Jadi sasaran (program ini) yatim, piatu dan yatim-piatu yang berasal dari keluarga yang tidak mampu, dan orang tuanya meninggal karena Covid-19," jelasnya.

Rumah Yatim saat ini mengurus sekitar 85 ribu anak yang tersebar di Indonesia. Tahun ini targetnya bisa membantu 5 ribu yatim dan piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19. Targetnya sampai tahun depan bisa membantu sekitar 11 ribu yatim dan piatu. Namun dalam menjalankan program ini kendalanya adalah data yang sulit didapat tentang anak-anak yang menjadi yatim dan piatu akibat Covid-19 dan dari kalangan keluarga tidak mampu.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum III INSA, Nova Yudhanto Mugijanto, mengatakan, pihaknya ingin membantu anak-anak yang terdampak Covid-19. Pemberian bantuan untuk yatim dan piatu ini sebagai salah satu bentuk kepedulian INSA.

"Kita ingin hadir secara nyata di tengah-tengah masyarakat dengan cara seperti ini, kita berharap bisa membantu dan meringankan (yatim dan piatu), kita membantu pemerintah juga," ujarnya.

Nova menerangkan alasan memilih bekerjasama dengan Rumah Yatim, menurutnya, karena Rumah Yatim memiliki program yang sesuai dengan INSA. Untuk itu, INSA membantu mendanai biaya konseling untuk yatim dan piatu ini,

Ia menegaskan, pandemi Covid-19 telah berdampak pada mental dan psikologi masyarakat. Terlebih terhadap anak-anak yang kehilangan orang tua karena Covid-19.

"kita akan mencoba membuat ini menjadi program rutin, kita akan menggalang dana dari anggota (untuk yatim dan piatu)," jelasnya.

Ia menambahkan, bantuan lain yang diberikan kepada anak-anak yatim dan piatu di antaranya gawai berupa laptop untuk kebutuhan belajar jarak jauh, seragam sekolah, alat tulis dan lain-lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement