Kamis 23 Sep 2021 20:20 WIB

 Ulama Sunni Al-Azhar Berharap Taliban Jaga Pesan Toleransi

Ulama dari Al-Azhar menghabiskan waktu bertahun-tahun dengan mengajar di Afghanistan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
 Seorang pejuang Taliban berjalan di sisi jalan ketika Humvee yang membawa pejuang lainnya lewat di Kabul, Afghanistan, Selasa, 21 September 2021.
Foto:

Al-Azhar menampung 700 pelajar pria Afghanistan di Kabul. Selama bertahun0tahun, ribuan orang Afghanistan telah melanjutkan studi agama dan bahasa Arab lebih lanjut di universitas Al-Azhar di Kairo. Misi tersebut juga menyampaikan ceramah dan khotbah, dan memberikan kontribusi tanggapan di media Afghanistan.

Misi itu sebelumnya telah mempersiapkan untuk membuka pusat pendidikan yang baru dibangun untuk anak-anak perempuan. Abuzeid menyatakan harapan bahwa Taliban akan memenuhi janji untuk membiarkan anak-anak dan kaum perempuan belajar.

"Taliban berasal dari struktur rakyat Afghanistan, dan seperti yang saya dengar dari media dan dari kontak kami dengan para profesor dan kepala universitas dan beberapa tokoh penting, pemikiran berubah dan mereka menghargai perempuan, dan mereka mengatakan akan mendidik mereka (kaum perempuan) tetapi dengan cara yang sesuai dengan hukum Islam," kata Abuzeid.

Setiap kembalinya misi akan tergantung pada persetujuan dari kepemimpinan Mesir. Namun, juru bicara Akademi Penelitian Islam Al-Azhar, Mohamed Wardany, mengatakan beasiswa mengajar Al-Azhar tidak berubah dengan perubahan sistem atau penguasa. Menurutnya, warisan Al-Azhar adalah warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi, bukan hanya informasi sementara tetapi cara berpikir.

 

"Jika di sana ada stabilitas dan Taliban mundur dari ide-idenya dan negara kembali ke stabilitas dengan kehendak rakyat, maka Al-Azhar tidak keberatan dengan misinya kembali," kata Wardany. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement