IHRAM.CO.ID, Amerika Serikat (AS) mendirikan Fasilitas Penahanan Parwan yang dikenal sebagai Bagram atau Guantanamo Afghanistan pada akhir tahun 2001. Tempat penahanan ini untuk menampung para milisi bersenjata setelah Taliban melancarkan pemberontakan menyusul pemecatannya dari kekuasaan dalam invasi militer.
Fasilitas yang terletak di dalam pangkalan udara Bagram di provinsi Parwan dimaksudkan untuk sementara. Namun ternyata sebaliknya dengan menampung lebih dari 5.000 tahanan.
Pada 2002, setelah kematian dua tahanan Afghanistan dalam tahanan, pusat itu berada di bawah pengawasan dan tujuh tentara AS menghadapi dakwaan. Pelecehan, bagaimanapun, terus berlanjut dan segera menjadi bagian dari buku pegangan Bagram.
Mantan tahanan Hajimumin Hamzah mengungkapkan penyiksaan yang dilakukan pasukan Afghanistan di Bagram. Dia ditahan di tempat itu pada 2017 hingga jatuhnya Kabul membuatnya bisa melarikan diri.
"Mereka biasa mengikat kami ke kursi ini, tangan dan kaki kami, lalu menyetrum kami. Kadang-kadang mereka menggunakannya untuk pemukulan juga," kata Hamza ketika mengunjungi penjara tersebut dikutip dari Aljazeera.