IHRAM.CO.ID, RABAT – Maroko telah meluncurkan kampanye daring yang menyerukan untuk mengganti bahasa Prancis dengan bahasa Inggris sebagai bahasa asing resmi pertama di negara itu. Tagar “Ya, gunakan bahasa Inggris daripada bahasa Prancis di Maroko” telah digunakan di seluruh platform media sosial.
Menurut masyarakat yang mendukung kampanye tersebut, bahasa Prancis tidak hanya dianggap sebagai bahasa penjajah tetapi juga dianggap ketinggalan zaman dan tidak praktis. Beberapa pendukung kampanye percaya bahasa Inggris adalah bahasa yang melintasi semua perbatasan dan jika digunakan secara resmi akan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pemuda Maroko.
Bagi banyak orang, generasi masa depan Maroko adalah inti dari seruan perubahan. Sementara itu, sebuah petisi untuk mendukung kampanye tersebut telah mengumpulkan lebih dari 4.000 tanda tangan.
Dikutip Middle East Eye, Jumat (24/9), Prancis menguasai Maroko dari tahun 1912 ketika Protektorat Prancis Maroko atau disebut sebagai Maroko Prancis didirikan. Maroko mencapai kemerdekaan pada tahun 1956 tetapi pengaruh Prancis tetap ada di negara itu.
Menurut Organisasi Internationale de la Francophonie, lembaga yang mempromosikan bahasa Prancis, enam dekade kemudian, sekitar 33 persen orang Maroko dapat berbicara bahasa Prancis dan di antara mereka sekitar 13,5 persen fasih berbahasa tersebut.
Bahasa Prancis tetap mengakar dalam banyak aspek kehidupan Maroko termasuk pendidikan, pemerintahan, dan media. Prancis dan Maroko telah menjaga hubungan baik terutama dalam bidang perdagangan dan investasi. Pada tahun 2005, Prancis menguasai lebih dari 75 persen perdagangan internasional Maroko.