Jumat 24 Sep 2021 18:43 WIB

KH Bey Arifin Mubaligh dan Imam Tentara (I)

Bey kecil rajin pergi ke surau untuk mengaji Alquran.

KH Bey Arifin
Foto:

Bey kecil pun menjadi lebih rajin pergi ke surau untuk mengaji Alquran. Ia kian tekun mempelajari dasar-dasar ilmu agama Islam sehingga dalam usia muda dirinya menjadi alim dan gemar beribadah.

Ayahnya hanya seorang petani. Akan tetapi, kerja kerasnya berbuah manis. Bey Arifin dapat masuk sekolah umum tingkat dasar (Folkschool). Di kelas, ia fokus belajar, terutama mengingat perjuangan ayahnya dalam mencari nafkah. Tiga tahun kemudian, ia lulus dengan hasil yang memuaskan.

Karena masih haus ilmu pengetahuan, ia pun melanjutkan pendidikan ke Vervolgschool. Saat duduk di kelas empat, ia juga belajar agama di Ibtidaiyah Diniyahscholl, Simpang Empat. Sekolah Islam itu terletak tidak jauh dari desanya. Pada 1931, ia berhasil menyelesaikan studinya di Vervolgschool.

Sekitar tujuh tahun kemudian, Bey Arifin meneruskan pendidikan di Islamic College Kota Padang. Waktu itu, ia sudah terbiasa dalam kegiatan dakwah Islam. Kemampuan berceramah pun dikuasainya, terutama sejak usia 17 tahun. Ia sering berpidato atas nama Himpunan Pemuda Islam Indonesia (HPII) di berbagai forum. Di antaranya adalah pengajian umum yang disebut sebagai Openbare Vergadering.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement