Rabu 29 Sep 2021 17:31 WIB

Taliban Bermain di Taman Hiburan Kabul

Banyak dari mereka yang belum pernah ke taman hiburan sehingga tergiur merasakannya.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Anggota Taliban
Foto: AP/Felipe Dana
Anggota Taliban

IHRAM.CO.ID, KABUL -- Pemandangan tidak biasa terjadi di sebuah taman hiburan di ibu kota Afghanistan, Kabul. Pengunjung dengan seragam militer dengan gaya tradisional ditambah senapan memainkan berbagai permainan di destinasi tersebut.

"Ini Afganistan!"  teriak seorang pejuang Taliban di atas mainan kapal bajak laut saat rekan-rekannya yang bersenjata tertawa dan berteriak di atas atraksi yang reyot itu.

Dengan senapan serbu AK-47 dan M4 diikat ke dada mereka, para pengunjung yang ternyata Taliban itu berpegangan pada bangku baja berwarna-warni saat mereka terlempar ke depan dan ke belakang. Syal dan hiasan kepala mereka berkibar tertiup angin. Sebuah pemandangan berbeda dari para pejuang Taliban yang merebut Kabul kurang dari enam minggu lalu.

Kelompok lain yang berusia antara 18 hingga 52 tahun sedang bersantai di sebuah taman hiburan kecil di sebelah Waduk Qarghah di pinggiran ibu kota Afghanistan, tempat keluarga dan anak-anak biasanya menaiki Ferris Wheel.

Pejuang Taliban dari seluruh negeri memang berbondong-bondong ke Kabul setelah kelompok itu berkuasa pada pertengahan Agustus lalu. Banyak dari mereka yang belum pernah ke taman hiburan sehingga tergiur merasakannya.

Setelah perjalanan tiga menit selesai, para milisi itu bertepuk tangan, menyeringai, dan cekikikan di antara mereka sendiri. Peluncur RPG lalu diambil lagi dan kembali dengan pemiliknya.

Pada arena hiburan lain, di tepi waduk yang indah, anggota Taliban melompat ke pedalo berbentuk angsa saat matahari mulai terbenam di balik perbukitan di kejauhan. Dengan masih mengacungkan senjata mereka, mereka berangkat berpasangan melintasi air dengan perahu berwarna merah muda, biru, hijau, kuning dan biru, tertawa saat kapal-kapal itu saling bertabrakan.

Pada pemandangan lain, beberapa anggota Taliban yang lebih senior mengambil kesempatan untuk berdoa, meletakkan syal mereka di antara dua perahu di dermaga.

Dilansir dari Alarabiya, sejak pengambilalihan Kabul, banyak warga Afghanistan takut akan kembalinya kekuasaan kelompok yang berkuasa pada 1990-an. Mereka melarang musik, fotografi, televisi dan bahkan permainan anak-anak seperti menerbangkan layang-layang.

Tapi Taliban saat ini menjanjikan aturan yang lebih moderat yang telah membatasi kebebasan warga Afghanistan, termasuk mengecualikan anak perempuan dari sekolah dan olahraga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement