Rabu 29 Sep 2021 19:07 WIB

Soal Situasi Afghanistan, Trump: Biden yang Bertanggungjawab

Penarikan pasukan AS dari Afghanistan merupakan tanggungjawab dari pemerintahan Biden

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Mantan Presiden Donald Trump tersenyum saat dia berhenti sejenak saat berbicara kepada para pendukung di pertemuan Aksi Titik Balik di Phoenix 24 Juli 2021.
Foto:

Presiden Biden melakukan peninjauan antarlembaga, setelah menjabat pada Januari lalu. Pada April, Biden mengumumkan penarikan pasukan AS dari Afghanistan yang dilakukan secara bertahap mulai Mei hingga 11 September. Kemudian tanggal batas akhir penarikan pasukan direvisi menjadi 31 Agustus.

"Tidak ada alasan untuk terburu-buru, tidak ada tentara yang terbunuh atau bahkan ditembak selama lebih dari 18 bulan. Tapi kemudian Biden dan Milley menarik (pasukan) militer dalam salah satu langkah paling bodoh dalam sejarah. Ini angat menyedihkan bagi bangsa kita," kata Trump.

Dalam pernyataan lain, menurut The New York Post, Trump mengarahkan pembalasannya kepada Milley. Sang jenderal mengaku diwawancarai untuk tiga buku yang membeberkan pemerintahan Trump. Trump menyindir Milley dengan mengatakan bahwa, Milley terlalu sibuk dengan wawancara buku sehingga melupakan masalah Afghanistan.

 “Tidak heran penarikan Afghanistan adalah bencana seperti itu. Jenderal Milley menghabiskan seluruh waktunya berbicara dengan para penulis buku palsu ini. Dia bukan Prajurit atau Jenderal, dia agen hubungan masyarakat. Amerika akan terus kalah dengan Milley dan membangunkan jenderal televisi yang hanya ingin menjadi bintang," kata Trump.

Trump berulang kali mengecam penarikan pasukan AS  dan kekacauan proses evakuasi warga pada Agustus lalu. Menjelang berakhirnya penarikan pasukan terjadi serangan bom bunuh diri di sekitar bandara Kabul yang menewaskan 13 tentara AS dan ratusan warga sipil lainnya. Menurut Trump, penarikan pasukan AS tersebut harus diselidiki lebih lanjut. 

"Ini perlu diselidiki lebih lanjut. Tiga belas pahlawan Amerika tewas, miliaran dolar peralatan, dan ratusan orang Amerika masih tertinggal di Afghanistan bersama Taliban," kata Trump.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement