Rabu 29 Sep 2021 19:45 WIB

Tiga Manfaat Digitalisasi Ekonomi Masjid di Masa Pandemi

Digitalisasi ekonomi masjid akan membawa setidaknya tiga manfaat

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi (kiri) bersama Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (kanan) menghadiri penandatanganan nota kesepahaman di The Tower, Jakarta, Rabu (29/9/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) bersinergi mengoptimalkan peran masjid untuk penguatan ekonomi masyarakat dan akan mengimplementasikan layanan QRIS untuk memudahkan masyarakat melakukan transaksi serta aktivitas keuangan untuk masjid.
Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi (kiri) bersama Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (kanan) menghadiri penandatanganan nota kesepahaman di The Tower, Jakarta, Rabu (29/9/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) bersinergi mengoptimalkan peran masjid untuk penguatan ekonomi masyarakat dan akan mengimplementasikan layanan QRIS untuk memudahkan masyarakat melakukan transaksi serta aktivitas keuangan untuk masjid.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA --  Digitalisasi ekonomi masjid akan membawa setidaknya tiga manfaat apalagi di masa yang serba terbatas seperti pandemi Covid-19 saat ini."Setidaknya ada tiga manfaat digitalisasi yang bisa dirasakan yakni meningkatkan produktivitas, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan partisipasi," kata Deputi Gubernur BI, Sugeng dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman Bank Syariah Indonesia Dengan Dewan Masjid Indonesia, Rabu (29/9).

Sugeng mengatakan BI merasakan sendiri inovasi digital dapat meningkatkan ekonomi sosial masyarakat, seperti ziswaf dan kurban yang terhimpun oleh institusi. Ini juga meningkatkan efisiensi dan partisipasi karena bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja.

Baca Juga

BI sendiri telah mengatur arah digitalisasi dalam Blueprint Pengembangan Digitalisasi Indonesia 2025. QRIS menjadi instrumen utama yang per September 2021 telah diadopsi oleh 10,7 juta merchant. Ia menyebut QRIS juga akan terus dikembangkan agar bisa melakukan aktivitas transfer, tarik, dan setor dana.

Sugeng mengatakan, BI mencatat dari 10,7 juta QRIS saat ini, merchant donasi sosial baru mencapai 23 ribu. Ia berharap, dengan besarnya potensi masjid yang berjumlah lebih dari 700 ribu di seluruh Indonesia, maka akseptasi QRIS bisa lebih tinggi melalui ekosistem masjid.

"Dari total masjid di bawah naungan Dewan Masjid Indonesia yang jumlahnya lebih dari 700 ribu, tentu ini potensi yang besar untuk pengembangan digitalisasi masjid," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement