IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Forum Zakat (Foz) Bambang Suherman menyampaikan, ada 84 Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yang terlibat aktif dalam penanganan Covid-19. Dari jumlah ini, 79 OPZ berpartisipasi menangani klaster dampak sosial dan ekonomi. Total dana yang teralokasi adalah sebesar Rp 323 miliar dan menjangkau 13 provinsi di seluruh Indonesia.
Sedangkan pada klaster pencegahan dan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD), ada 72 OPZ yang ikut berpartisipasi dengan dana teralokasi sebesar Rp 1,1 miliar dan menjangkau 33 provinsi. Untuk klaster penanganan ODP, PDP, dan pemulasaraan jenazah, ada 7 OPZ yang ikut berpartisipasi dengna dana teralokasi sebesar Rp 52 miliar dan menjangkau sembilan provinsi.
"Pada 2021 kita dikejutkan oleh gelombang kedua di periode Juni, dengan munculnya kembali infeksi yang dasyat. Saat itu ambulans langka sehingga kami mencoba untuk membuat jaringan untuk memenuhi kebutuhan ambulans," tutur dia dalam acara Puncak Milad Foz 24 bertajuk "Diseminasi Kolaborasi Penanganan Covid-19 OPZ Anggota Forum Zakat" secara virtual, Sabtu (2/10).
Bambang melanjutkan, pada pertengahan tahun ini, di tengah langkanya unit ambulans saat itu, OPZ anggota Forum Zakat menggerakkan 617 unit ambulans sehingga bisa memfasilitasi 52 ribu lebih orang yang membutuhkan dengan pembiayaan Rp 4,6 miliar.
Selain langkanya ambulans, di pertengahan tahun ini juga terjadi kelangkaan oksigen. Dalam kondisi ini, 40 OPZ anggota Foz ikut berpartisipasi dalam upaya memenuhi kebutuhan ini. Ada sekitar 1.600 tabung yang disebar di wilayah Jabodetabek dengan 925 orang penerima manfaat dengan dana tersalurkan sebesar Rp 4,6 miliar.
Tak hanya itu, sebanyak 13 OPZ anggota Foz juga membuka akses terhadap layanan pengisian oksigen. Total tabung oksigen yang dilakukan pengisian berjumlah 10.474 tabung, dengan 440 penerima manfaat dan Rp 87 juta dana tersalurkan. "Kita juga menggeser ini sebagian besar ke wilayah Sumatra, Kalimantan dan Papua," paparnya.
Untuk diketahui, Foz menghimpun 175 lembaga dari seluruh Indonesia yang latar belakangnya sangat beragam. Ada yang mewakili masyarakat, ormas, filantropi berbasis korporasi, dunia akademis melalui perguruan tinggi negeri ataupun swasta Indonesia yang ikut terlibat dalam rumah besar Forum Zakat.