IHRAM.CO.ID, KABUL – Penerjemah Afghanistan yang bekerja untuk Belanda telah dipanggil untuk hadir di pengadilan oleh Taliban. Berdasarkan laporan stasiun televisi Belanda NOS pada Jumat, Taliban telah mengancam keluarga mereka.
Saat ini penerjemah bersembunyi tetapi anggota keluarga mereka akan bertanggung jawab jika mereka gagal muncul di pengadilan. “Talibah akan menghukum dan memberi pelajaran kepada pengkhianat lain,” kata Taliban dalam sebuah surat.
NOS mengatakan penerima yang bekerja untuk badan kepolisian Uni Eropa Europol di Afghanistan, dituduh mengambil uang yang tidak terhormat dan terlarang dari orang asing. “Kami akan membalas dendam. Jika kami tidak dapat menghubungi Anda, kami akan menyelesaikan masalah dengan orang-orang terdekat Anda,” kata surat lain kepada seorang penerjemah yang dituduh Taliban bertanggung jawab atas kematian beberapa anggota mereka.
Semua indikasi menunjukkan surat-surat yang dibubuhi segel resmi itu dikirim oleh Taliban. Sekitar sepuluh penerjemah yang dihubungi atau orang yang pernah bekerja untuk Belanda mengatakan situasi mereka semakin sulit. Pada Juni lalu, Taliban mendesak penerjemah yang telah bekerja untuk pasukan asing segera menyesali perbuatan mereka.
Dilansir Al Arabiya, Sabtu (2/10), Taliban mendesak mereka untuk tetap tinggal di Afghanistan setelah penarikan pasukan asing dan meyakinkan mereka tidak ada yang akan dirugikan. Tepat setelah pengambilalihan kekuasaan, Taliban mengumumkan amnesti umum bagi pejabat pemerintah dan militer Afghanistan.
Namun, terlepas dari janji mereka untuk tidak membalas dendam, sebuah laporan rahasia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan Taliban melacak orang-orang yang bekerja dengan pasukan asing.