Rabu 06 Oct 2021 09:09 WIB

Pasca Hari Libur Yahudi, Pemukim Israel Serbu Al Aqsa

Serbuan para pemukim Israel itu dianggap provokatif oleh warga Palestina.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Kompleks Masjid Al Aqsa
Foto: AP/Mahmoud Illean
Kompleks Masjid Al Aqsa

IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Setelah hari libur Yahudi, pemukim Israel masih saja melakukan penyerbuan ke kompleks Masjid al-Aqsa. Puluhan pemukim Israel dilaporkan menyerbu Masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki pada Selasa (5/10). Langkah para pemukim Israel itu dianggap provokatif oleh warga Palestina.

Dilansir di Middle East Eye, Rabu (6/10), media lokal melaporkan bahwa 70 atau lebih pemukim memasuki al-Aqsa melalui Gerbang Maroko di sisi barat kompleks. Sisi barat ini telah dikendalikan oleh otoritas Israel sejak awal pendudukan Yerusalem Timur dan Tepi Barat pada 1967.

Badan Wakaf Islam Yerusalem telah berulang kali menggambarkan langkah para pemukim Israel itu sebagai hal provokatif dan mengatakan bahwa jamaah Palestina dan penjaga di Masjid al-Aqsa merasa tidak nyaman dengan kehadiran polisi Israel dan pemukim di situs suci Muslim tersebut.

Menurut laporan pemantauan oleh Agensi Nasional Palestina (Wafa), pada September lalu hampir 6.117 pemukim Israel masuk ke kompleks al-Aqsa selama liburan Yahudi Rosh Hashanah, Yom Kippur dan Sukkot.

Terlepas dari kesepakatan bersama yang sudah berlangsung lama antara Israel dan Yordania, aktivis sayap kanan Israel telah berulang kali mendorong peningkatan kehadiran Yahudi di al-Aqsa. Beberapa aktivis sayap kanan Israel bahkan telah mengadvokasi penghancuran kompleks Masjid al-Aqsa untuk membuka jalan bagi Kuil Ketiga.

Sementara itu, yang lainnya ingin merebut wilayah timur kompleks al-Aqsa, yang dikenal sebagai Gerbang al-Rahmeh, untuk mengubahnya menjadi tempat sembahyang eksklusif Yahudi, yang dapat diakses melalui gerbang kuno di tembok timur Kota Tua.

Di sisi lain, baik Muslim dan Kristen Palestina juga tidak berupaya untuk beribadah di Tembok Ratapan Barat (Western Wall Plaza),  situs paling suci dalam Yudaisme di sebelah timur Masjid Al-Aqsa. Sebab, akses mereka ke situs itu harus melalui pemeriksaan keamanan yang ketat.

Masjid al-Aqsa adalah salah satu titik nyala dari kekerasan uang terjadi pada Mei 2021 lalu. Pasukan Israel menyerbu situs itu di bulan Ramadhan dan menyerang jamaah Palestina, dengan menembakkan peluru berlapis karet dan gas air mata ke arah mereka.

Pada puncak wabah Covid-19, pada awal 2020, kompleks al-Aqsa ditutup sama sekali selama 69 hari, dan akhirnya dibuka kembali pada 31 Mei 2021. Selama penutupan, otoritas Israel masih mengizinkan pemukim untuk mengunjungi dan memasuki situs tersebut.

Pemukim yang didukung oleh pasukan Israel kerap memasuki Masjid al-Aqsha untuk berkeliling di sekitar Dome of the Rock, sebuah masjid yang dibangun pada abad ke-7 oleh kekhalifahan Umayyah di Gunung Moriah dan melakukan ibadah di situs tersebut.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Israel kemudian mencaplok seluruh kota ini pada 1980, meskipun langkah ini tidak diakui oleh mayoritas masyarakat internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement