Rabu 06 Oct 2021 09:59 WIB

Mengintip Pameran Louvre Abu Dhabi, Harmoni China dan Islam

Pameran menggemakan daya tarik berabad-abad antara dunia Islam dan Asia Timur.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Museum Louvre Abu Dhabi
Foto:

Masuk lebih dalam, bagian pertama pameran dibuka pada abad ke-8, bertepatan dengan berdirinya Khilafah Abbasiyah, yang meresmikan era hubungan damai antara dunia Islam dan China.

Terlihat ada tembikar yang bersumber dari daerah yang memamerkan teknik glasir tiga warna dan sering dikaitkan dengan dinasti Tang, sedangkan keramik dari China menampilkan pola rumit biru kobalt, pigmen yang digunakan di Mesir kuno tetapi dipopulerkan selama era Abbasiyah. Teknik itu disebut segera diekspor ke China, yang memanfaatkannya dengan baik.

Pameran kemudian beralih ke karya seni antara abad ke-11 dan ke-13. Periode ini dinilai sangat menarik, karena menandai momen ketika jalur darat Jalur Sutra terputus, akibat invasi dari pasukan nomaden. Namun, pemutusan wilayah ini lantas memperkuat perdagangan maritim antara Asia Timur dan dunia Islam, yang membentang dari Guangzhou hingga Basra.

Pertengahan abad ke-13 ditandai oleh salah satu babak paling berdarah dalam sejarah abad pertengahan kawasan itu, yakni pengepungan kota oleh Mongol pada tahun 1258. Para penyerbu melakukan beberapa kekejaman selama serangan itu dan menewaskan puluhan ribu orang.

Serangan itu merupakan pukulan fatal bagi Kekhalifahan Abbasiyah, yang telah memerintah wilayah tersebut sejak tahun 750. Namun, Pax Mongolia (Perdamaian Mongol) yang hadir setelahnya seolah mendapat keuntungan dari perkembangan pertukaran komersial dan artistik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ada kemungkinan, pada titik ini 'Naga dan Phoenix' seolah-olah benar-benar berkembang, utamanya ketika motif tersebut menyebar di sepanjang wilayah yang dikendalikan oleh dinasti Mongol, meliputi China dan bagian dari Timur Islam. Naga dan Phoenix yang merupakan representasi permaisuri dan kaisar dalam ikonografi kekaisaran Tiongkok, mulai muncul dalam dekorasi Timur Islam.

Salah satu yang menarik dari bagian ini adalah artefak cangkir emas dengan pegangan berbentuk naga, dibuat selama pemerintahan dinasti Yuan di abad ke-13. Karya seni ini diletakkan di samping variasi yang lebih besar dan lebih bulat yang terbuat dari batu giok hitam. Dengan memakai pegangan naga, karya ini berasal dari Asia Tengah atau Iran, paruh kedua abad ke-15.

Bagian ini juga menunjukkan kerajinan China yang khusus dibuat untuk pasar Islam. Termasuk di dalamnya piring saji porselen abad ke-14 yang besar, dihiasi dengan geometri yang sering ditemukan dalam desain Islam.

Usaha komersial antara China dan dunia Islam digenjot pada abad ke-15, ketika Dinasti Ming memperkuat kekuasaannya atas Asia Timur. Periode berikutnya memperlihatkan peningkatan penggunaan rute laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement