Kamis 07 Oct 2021 16:16 WIB

Mengenal Tradisi Permen Maulid Arouset El-Moulid di Mesir

Perayaan maulid berbeda-beda dari satu negara ke negara lain.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Permen boneka saat peringatan Maulid Nabi Muhammad di Mesir.
Foto:

Selama bertahun-tahun, tradisi ini telah berkembang dan pembuat permen telah menyempurnakan patung boneka dengan berbagai bentuk dan warna. Boneka itu tidak hanya simbol Maulid, tetapi juga mewakili pasangan yang baru menikah. Selama era Fatimiyah, orang akan membuat permen pengantin dalam perayaan pernikahan.

Boneka dan sultan di atas kuda dibuat dengan menuangkan larutan gula di sekitar cetakan kacang, melapisinya dengan lapisan gula setebal 5 cm.

Kisah lain yang diceritakan yakni selama era Fatimiyah, pemerintah berjanji bahwa tentara yang kembali dari perang akan menikahi pengantin cantik sebagai hadiah atas keberanian mereka. Boneka permen juga dibuat setiap tahun untuk menghormati kembalinya para prajurit.

 

Kecintaan terhadap cerita rakyat lokal dan perayaan telah membantu melestarikan tradisi Maulid al-Nabi sejak Fatimiyah hingga sekarang. Dalam perayaan ini, pembeli permen dapat menggunakan keterampilan kerajinan mereka untuk membuat ulang boneka dengan kertas berwarna berbeda dan berbagai perlengkapan kerajinan. Orang-orang juga merayakan melalui acara-acara perayaan yang berbeda dengan dekorasi di seluruh kota, menampilkan tenda-tenda di mana permen dan manisan dibagikan dan mengatur permainan semakin menarik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement