Jumat 08 Oct 2021 13:00 WIB

Mahasantri Harus Memiliki Komitmen Kebangsaan Kuat

Mahasantri harus memiliki komitmen kebangsaan yang kuat.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Para mahasantri Pesantren Hidayatullah, Panceng, Gresik, aktif membaca buku setiap hari.
Foto:

Ia menambahkan, ketiga, membangun jejaring dengan mahasiswa dan kampus lain dengan cara aktif berorganisasi. Selain memperluas jaringan, berorganisasi juga menjadi wadah mahasiswa untuk belajar kepemimpinan, mengorganisir dan menggerakkan. Sehingga kembali ke masyarakat dapat memberikan kontribusi nyata dengan menjadi muharrik atau penggerak.

"Mahasiswa santri harus melatih kemampuan yang baik untuk nantinya mengisi ruang-ruang strategis, tampil menjadi pemimpin yang memiliki karakter dan pengetahuan di tengah-tengah masyarakat," jelas Waryono.

Sebelumnya, Kemenag menggelar pembinaan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan bagi Mahasantri zona Jawa Barat angkatan ke-2 di Bandung pada 6-8 Oktober 2021.

Kepala Subdit Pendidikan Pondok Pesantren Kemenag, Basnang Said menambahkan, kegiatan pembinaan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan bagi Mahasantri ini merupakan angkatan ke-2. Kegiatan ini menyasar peserta dari mahasiswa-mahasiswa baru penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kemenag tahun 2021.

Ia mengatakan, PBSB sebagai program afirmatif yang dicanangkan Kementerian Agama sejak tahun 2005 telah berhasil melahirkan intelektual-intelektual religius dan nasionalis.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement