IHRAM.CO.ID, TORONTO -- Dewan Wanita Muslim Kanada (Canadian Council of Muslim Women/CCMW) meluncurkan kampanye media sosial anti-Islamofobia nasional yang unik, lantaran merasakan trauma atas kebencian daring yang menargetkan wanita Muslim.
Iqra.ca melaporkan, kampanye itu diluncurkan untuk melawan kebencian daring dan mendidik anak-anak dan kaum perempuan tentang cara menanggapi kebencian offline dan online. Kampanye berjudul #Hate2Healing itu diluncurkan selama acara Islamic Heritage Month pada Oktober 2021.
Manajer Proyek Pendidikan Anti-Rasisme Digital 2 dengan CCMW, Firdaus Ali, mengatakan bahwa kampanye tersebut merupakan bagian dari Proyek Pendidikan Anti-Rasisme Digital 2 (DARE2) dari CCMW, yang didanai oleh Pemerintah Kanada. Kampanye itu terdiri dari 15 video dari beragam wanita Muslim di seluruh Kanada, yang secara terbuka berbagi pengalaman hidup mereka tentang kebencian, rasisme, dan Islamofobia, dan perjuangan yang mereka hadapi untuk diterima apa adanya.
Menurutnya, kampanye ini menggunakan cerita untuk membongkar banyak masalah kompleks seputar rasisme, Islamofobia, homofobia, ableism (diskriminasi terhadap penyandang disabilitas), seksisme, dan banyak lagi.
"Masalah yang sudah terlalu lama kita diamkan. Kami berharap melalui kisah-kisah video yang memberdayakan ini, banyak penyintas kebencian akan maju untuk membagikan kisah mereka sendiri di media sosial dan saluran lainnya. Ini akan sangat membantu kita sembuh dari pandemi kebencian bersama-sama," kata Ali, dilansir di laman About Islam, Jumat (8/10).
Kekhawatiran Muslim meningkat tentang serangan Islamofobia di provinsi-provinsi di seluruh Kanada, di tengah seruan yang meluas kepada pihak berwenang untuk mengatasi rasisme, kekerasan yang dimotivasi kebencian, dan prevalensi kelompok sayap kanan.
Selama dekade terakhir, Kanada telah menyaksikan laporan atas kejahatan kebencian terhadap Muslim meningkat dari 45 pada 2012 menjadi 181 pada 2018. Jumlah itu menurun menjadi 82 pada 2020, meskipun 12 bulan terakhir telah melihat contoh-contoh besar kekerasan terhadap Muslim, termasuk serangan London dan penusukan seorang penjaga masjid di Toronto.
Serangan Islamofobia di Kanada telah meningkat pada level yang mengkhawatirkan. Serangan-serangan itu tidak hanya meningkat frekuensinya, namun banyak yang ditujukan kepada perempuan dan anak perempuan Muslim. Rasisme jalanan sering kali terinspirasi oleh ujaran kebencian dan ekstremisme daring, yang telah melonjak di Kanada.
Kaum perempuan yang mungkin menghadapi berbagai bentuk diskriminasi, seperti diskriminasi rasial atau budaya, homofobia, dan transfobia, berada pada peningkatan risiko dari kekerasan di dunia maya. Wanita berusia 18–24 tahun disebut paling mungkin mengalami bentuk pelecehan daring, pelecehan seksual, dan ancaman fisik yang paling parah.
Atas dasar hal itulah, Proyek DARE2 bertujuan untuk menawarkan cara dan sumber daya dwibahasa kepada kalangan wanita dan gadis Muslim yang mendapat perlakuan rasis, untuk secara efektif melawan rasisme, Islamofobia dan kebencian dunia maya.
CCMW juga menyelenggarakan sejumlah lokakarya virtual bilingual musim panas ini untuk melatih lebih dari 300 peserta di seluruh Kanada. Lokakarya virtual membantu peserta memperoleh pemahaman yang meningkat tentang bagaimana Islamofobia semakin meminggirkan Muslim Kulit Hitam dan Pribumi.
Menurut badan statistik Kanada, Muslim adalah komunitas agama yang tumbuh paling cepat di negara itu. Secara historis, populasi Muslim Kanada meningkat sebesar 82 persen selama dekade terakhir, dari sekitar 579.000 pada 2001 menjadi lebih dari 1 juta pada 2011.