REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas telah mengadakan pertemuan rahasia dengan para pejabat Amerika Serikat (AS) di Ramallah. Seorang pejabat PA mengatakan kepada The Times of Israel bahwa pertemuan dengan pejabat AS dimulai tak lama setelah pemerintahan Presiden Joe Biden mengumumkan akan membuka kembali Konsulat AS di Yerusalem.
The Times of Israel melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengirim Michael Ratney ke Yerusalem sebagai utusan diplomatik kedutaan sampai Konsulat AS kembali dibuka. Seorang pejabat yang berbicara dengan syarat anonim melaporkan bahwa Ratney memiliki hubungan dekat dengan anggota senior PA. Dia memanfaatkan hubungan tersebut untuk mendesak Abbas mengakhiri boikotnya terhadap Kedutaan Besar AS.
Dilansir Middle East Monitor, Ahad (10/10), pejabat AS dan Palestina mengatakan, Abbas telah bertemu dengan Ratney dan Kepala Unit Urusan Palestina George Noll beberapa kali. Pertemuan itu dilakukan sejak Mei untuk membahas kemajuan hubungan bilateral AS-Palestina.
Sebelumnya, PA memutuskan hubungan dengan pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Ketika itu, Trump menutup Konsulat AS di Yerusalem. Penutupan itu merupakan penurunan hubungan dengan Palestina.
Selama serangan Israel di Gaza pada Mei lalu, AS menjadi frustrasi karena tidak mudah terlibat dengan Palestina. Oleh karena itu beberapa hari setelah serangan, Blinken mengunjungi Israel tersebut dan melakukan pertemuan dengan mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu, serta Abbas. Dalam pertemuan itu, Blinken membicarakan tentang langkah pemerintahan Biden untuk membuka kembali konsulat di Yerusalem, serta upaya penurunan eskalasi antara Israel dan Palestina.
Sebelumnya Abbas telah memerintahkan semua pejabat Palestina agar tidak bertemu dengan AS. Larangan tersebut terkait dengan penutupan Konsulat AS di Yerusalem yang diduduki pada 2018.