IHRAM.CO.ID, MAPLEWOOD -- Tindakan protes dan kemarahan memuhi lini masa media sosial, Jumat (8/10). Respon ini muncul atas tuduhan seorang guru di Maplewood, New Jersey, yang menarik jilbab dari kepala seorang siswa kelas dua.
Bagi keluarga Muslim di wilayah ini, kejadian tersebut bukanlah pertama kalinya Islamofobia menodai keamanan di kelas.
Tahun lalu, Di South Brunswick, orang tua mengeluh setelah seorang guru lokal yang menggunakan film "Not Without My Daughter" untuk mengajar siswa tentang Islam. Film ini telah dikritik karena mempromosikan stereotip negatif dan ekstrem terhadap Muslim.
Dalam kasus Middlesex County lainnya, seorang guru harus turun tangan menghentikan seorang anak kelas enam yang mengejar dan mengejek seorang siswa perempuan, dengan teriakan "Allahu Akbar!".
Bagi Muslim, yang memandang jilbab sebagai ekspresi iman, kejadian yang terjadi di Maplewood itu menyakitkan dan menyinggung. Hal ini juga menyoroti apa yang dikatakan pemimpin masyarakat sebagai masalah bias yang lebih besar di kelas.
“Ini benar-benar peringatan untuk distrik-distrik lainnya. Banyak sekolah di seluruh negeri telah mencoba menjadi lebih inklusif dan anti-rasis, tetapi bagian dari anti-rasisme juga (mengajarkan) Islamofobia," kata pendiri Teaching While Muslim, Nagla Bedir, dikutip di North Jersey, Ahad (10/10). Kelompok ini merupakan organisasi nirlaba berbasis di New Jersey, yang berfokus pada pendidikan dan pelatihan anti-bias.