IHRAM.CO.ID, SEOUL -- Perwira militer senior dan mantan intelijen Korea Utara Kim Kuk-song menjalani wawancara eksklusif dengan BBC. Dalam wawancara tersebut, Kim mengungkap pemimpin Korea Utara melakukan segala macam upaya untuk mendapatkan uang, mulai dari transaksi narkoba hingga penjualan senjata di Timur Tengah dan Afrika.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un belum lama ini mengumumkan bahwa negaranya sedang menghadapi krisis. Pada April, dia meminta rakyatnya untuk mempersiapkan diri menghadapi masa sulit. Sebelumnya Korea Utara pernah mengalami bencana kelaparan pada 1990-an, ketika dipimpin oleh Kim Jong-il.
Kim kuk-song mengatakan, dia berada di Departemen Operasi dan diperintahkan untuk mengumpulkan dana revolusioner untuk Pemimpin Tertinggi. Perintah tersebut berarti berurusan dengan obat-obatan terlarang.
Kim Kuk-song mengatakan, produksi obat-obatan terlarang Korea Utara di bawah pimpinan Kim Jong-il mengalami masa sulit. Saat itu, Departemen Operasional kehabisan dana revolusioner untuk Pemimpin Tertinggi. Kim kuk-song kemudian berupaya untuk meningkatkan produksi obat-obatan terlarang agar bisa memberikan pemasukan kepada pemimpin negara.
"Setelah ditugaskan untuk mengumpulkan dana revolusioner, saya membawa tiga orang asing dari luar negeri ke Korea Utara, membangun basis produksi di pusat pelatihan kantor penghubung 715 Partai Buruh, dan memproduksi obat-obatan ICE (shabu kristal). Kemudian kita bisa mencairkannya ke dolar untuk dipersembahkan kepada Kim Jong-il," kata Kim Kuk-song, dilansir BBC, Senin (11/10).