IHRAM.CO.ID, BEIRUT -- Kebakaran besar terjadi di tangki penyimpanan bahan bakar dan fasilitas minyak Lebanon Selatan pada Senin (11/10). Kebakaran ini menyebabkan hilangnya 250 ribu liter bahan bakar.
Kebakaran ini merupakan pukulan baru bagi negara yang tengah dilanda krisis ekonomi dan bahan bakar yang melumpuhkan. Bahkan sebelumnya, Lebanon juga mengalami pemadaman total setelah dua pembangkit listrik utama ditutup karena kurangnya bahan bakar.
Kebakaran besar terjadi selama beberapa jam sebelum akhirnya tim pemadam kebakaran bergegas mendatangi lokasi untuk menghentikan kobaran api dan mencegahnya menyebar ke tank lain maupun ke pemukiman warga. Tidak ada laporan korban jiwa dalam kebakaran di fasilitas minyak Zahrani di pantai Mediterania itu.
Menteri Energi Lebanon Walid Fayad mengatakan kebakaran itu terjadi karena kesalahan teknis dalam pengangkutan bahan bakar dari satu tangki penyimpanan ke tangki penyimpanan lainnya. "Kami harus menunggu hasil penyelidikan penyebab kebakaran," kata Fayad dilansir dari Al Arabiya, Selasa (12/10).
Seorang sumber keamanan dan seorang saksi mata mengatakan, kobaran api berhasil dipadamkan setelah pertempuran panjang yang berlangsung sepanjang pagi. Truk pemadam kebakaran dari Beirut sekitar 45 kilometer (30 mil) jauhnya dikerahkan untuk pergi dan membantu pemadaman.
Adapun bahan bakar tersebut milik tentara Lebanon yang digunakan sebagai solusi sementara untuk mengatasi kelumpuhan bahan bakar di negara tersebut. "Tentara telah mengalihkan lalu lintas dari fasilitas di daerah yang jarang penduduknya," kata sumber keamanan.
Zahrani, sekitar delapan kilometer (5 mil) selatan kota Sidon, juga menampung salah satu pembangkit listrik utama Lebanon. Lebanon dilanda serangkaian bencana termasuk ledakan bahan kimia bencana di pelabuhan Beirut tahun lalu yang menewaskan lebih dari 200 orang dan menghancurkan sebagian besar kota.
Akhir pekan lalu, kekurangan bahan bakar menyebabkan dua pembangkit listrik terbesar di negara itu, di Zahrani dan di Deir Ammar ditutup sepenuhnya. Ini menambah kesulitan Lebanon yang telah berjuang dengan sedikit pasokan listrik yang dihasilkan negara.
Kementerian energi mengatakan pada Ahad listrik sedang dipulihkan ke tingkat sebelum pemadaman. Hal itu setelah tentara menyediakan 6.000 kiloliter minyak gas untuk pembangkit listrik Zahrani dan Deir Ammar.
Bank Dunia mengatakan Lebanon menderita salah satu depresi terdalam dalam sejarah modern. Tiga perempat dari penduduknya telah jatuh ke dalam kemiskinan dan mata uang telah kehilangan 90 persen nilainya dalam dua tahun terakhir.
Lebanon harus semakin bergantung pada generator swasta untuk listrik dengan tagihan bahan bakar minyak yang mahal. Perusahaan listrik negara menyediakan beberapa jam layanan sehari untuk distrik mereka.
https://english.alarabiya.net/News/middle-east/2021/10/11/Lebanese-firefighters-put-out-fire-at-fuel-facility