IHRAM.CO.ID, ROMA -- Kelompok 20 (G20) sepakat bekerja sama untuk mencegah krisis kemanusiaan Afghanistan. Jika diperlukan, mereka akan berkoordinasi dengan Taliban. Uni Eropa membuka pembicaraan pada Selasa dengan menjanjikan satu miliar euro yang akan digunakan untuk kebutuhan kemanusiaan dan membantu negara-negara tetangga yang menampung warga Afghanistan yang telah melarikan diri sejak Taliban menguasai negara itu pada 15 Agustus.
“Pada dasarnya ada konvergensi pandangan tentang perlunya menangani keadaan darurat kemanusiaan,” kata Ketua G20 Perdana Menteri Italia Mario Draghi kepada wartawan di akhir konferensi video khusus.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri India Narendra Modi dan banyak pemimpin Eropa bergabung dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) virtual yang berlangsung saat Taliban mengadakan pembicaraan tatap muka pertama dengan delegasi AS-Uni Eropa di Qatar. Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim perwakilan mereka.
Draghi mengatakan ketidakhadiran kedua pemimpin itu tidak mengurangi pentingnya pertemuan yang diselenggarakan oleh Italia. “Ini adalah respons multilateral pertama terhadap krisis Afghanistan,” ujar dia.
Uni Eropa menekankan bantuan keuangan akan masuk ke organisasi internasional yang bekerja di lapangan daripada ke Taliban yang belum diakui oleh pemerintah lain mana pun.
Dilansir Aljazirah, Rabu (13/10), sebagian besar upaya bantuan G20 akan disalurkan melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tetapi juga akan ada bantuan langsung antar negara. Draghi menekankan berkoordinasi dengan Taliban tidak berarti mengakui pemerintahan mereka. Taliban tetap akan dinilai berdasarkan perbuatan mereka, bukan kata-kata mereka.
Dalam pernyataan bersama setelah pertemuan itu, para pemimpin G20 meminta Taliban untuk menangani kelompok garis keras yang beroperasi di luar negeri. Program kemanusiaan di masa depan harus berfokus pada perempuan dan perjalanan yang aman harus diberikan kepada orang-orang Afghanistan yang ingin meninggalkan negara itu.
Presiden Turki Recip Tayyip Erdogan mengatakan Taliban belum memberikan apa yang diharapkan. “Kami belum melihat inklusivitas yang diperlukan dari mereka dalam masalah bantuan kemanusiaan, keamanan dan pencegahan Afghanistan menjadi basis organisasi teror dan pencegahan ekstremisme," kata Erdogan.
Menjelang pertemuan itu, China menyerukan agar sanksi ekonomi terhadap Afghanistan dicabut dan miliaran dolar aset internasional Afghanistan dicairkan dan diserahkan kembali ke Kabul. Namun, AS dan Inggris menolak upaya ini.