Rabu 13 Oct 2021 15:18 WIB

Bermain Squid Game Ala UEA

Rangkaian permainan yang dihadirkan dilakukan tanpa kekerasan

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Squid Game.
Foto: heaver of horror
Squid Game.

IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- Bagi warga Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) yang merupakan penggemar serial Netflix Korea Selatan Squid Game, kini bisa mendapat kesempatan untuk merasakan permainan anak-anak di kehidupan nyata. Tentunya, rangkaian permainan yang dihadirkan dilakukan tanpa kekerasan berbeda dari serial tersebut.

Pusat kebudayaan Korea (KCC) di UEA pada Selasa menyelenggarakan versi permainan anak-anak seperti dalam serial dengan total 15 peserta di setiap sesi. Salah seorang penggemar, Shatha Khader (25 tahun) mengaku senang menjadi bagian permainan itu.

"Saya penggemar acara Netflix dan rasanya luar biasa bisa bermain permainan serial di kehidupan nyata. Saya mengetahui acara ini dari media sosial dan memutuskan untuk mendaftar," kata Khader.

Siswa Filipina Dianne Plantilla (19 tahun) yang juga berpartisipasi dalam permainan anak-anak ini mengatakan dia bergegas untuk mendaftar ke KCC ketika tahu mereka mengundang masyarakat untuk berpartisipasi dalam permainan.

Penggemar lain Mohamed Al-Ajmi (26 tahun) mengatakan Squid Game merupakan serial Netflix terbaik yang dia tonton tahun ini. "Serial Squid Game sangat menarik dan saya telah berpartisipasi dalam turnamen Squid Game untuk mendapatkan pengalaman nyata," ujar dia.

Acara ini menarik sebagian besar pria dan wanita muda yang telah menonton Squid Game. Menurut Kepala Konten Perusahaan Ted Sarandos, drama Korea Squid Game yang ditulis dan disutradarai oleh Hwang Dong-hyuk, telah menduduki puncak grafik pemirsa global Netflix. Serial yang terdiri dari sembilan episode menceritakan 456 kontestan yang kekurangan uang dan mempertaruhkan hidup mereka untuk mendapatkan hadiah uang tunai dengan jumlah yang sangat besar.

Selama acara, para peserta mengenakan kaos putih berlogo Squid Game sementara staf mengenakan kostum dengan lingkaran, segitiga, dan persegi yang dikenakan oleh para penjaga dalam serial. Seluruh permainan berbasis turnamen dan pemain yang kalah dapat menonton pertandingan secara terpisah tanpa dieliminasi.

Permainan yang dimainkan termasuk Lampu Hijau dan Lampu Merah di mana seseorang yang gerakannya terdeteksi dihilangkan, batu loncatan Kaca yang melibatkan KCC melakukan batu loncatan lantai sebagai gantinya tetapi dijalankan persis sama seperti pada seri Squid Game.

Permainan Honeycomb toffee melibatkan peserta mengambil bentuk yang ditandai dan dalam permainan Marbled, dua pemain dipasangkan untuk bermain kelereng. Mereka yang menghabiskan semua manik-manik akan dieliminasi. Para penggemar juga mengambil bagian dalam Ttakji di mana pemain memegang Ttakji dan siapa pun yang membalik ttakji yang lain terlebih dahulu adalah pemenangnya.

Dilansir Khaleej Times, Rabu (13/10), Direktur KCC Nam Chan-woo mengatakan pihaknya telah mendapat tanggapan yang luar biasa dari orang-orang yang ingin berpartisipasi dalam Squid Game. “Ada 338 orang yang mendaftar tetapi kami hanya memilih 30 dan membaginya menjadi dua putaran untuk bermain di turnamen," kata Chan-woo.

Menurut Chan-woo, permainan yang ditampilkan dalam serial terlihat brutal. Padahal semua permainan merupakan permainan populer di kalangan anak-anak Korea secara turun-temurun. “Kami menyelenggarakan acara tersebut agar masyarakat di UEA dapat belajar lebih banyak tentang budaya Korea dengan mengikuti permainan anak-anak ini,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement