IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Direktur Utama PT Thayiba Tora Tour & Travel Artha Hanif mengatakan, kebijakan Arab Saudi terkait dengan umroh di masa pandemi masih bisa berubah. Perubahan kebijakan dan informasi ini berdampak pada harga yang harus dibayar para calon jamaah umroh.
"Ketika simulasi umroh secara internasional dibuka di bulan November 2020 sampai 2 Januari 2021, selama 3 bulan itu terjadi berulang kali informasi-informasi atau kebijakan-kebijakan dari Saudi Arabia yang segera berubah memberikan efek, khususnya kepada kenyamanan dan pada perubahan harga yang harus ditanggung oleh calon jamaah," kata Artha Hanif saat dihubungi Republika, Kamis (14/10).
Artha Hanif yang juga Sekretaris Jenderal Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) ini mengatakan, perubahan kebijakan dan informasi dari Saudi itu dapat mengganggu kenyamanan jamaah dalam beribadah di tanah suci.
"Kalau sampai begini ibadahnya yang seharusnya dilakukan secara khusu pasti akan terganggu," katanya.
Artha berharap, penyelenggaraan ibadah umroh di masa pandemi sekarang ini dapat berjalan dengan lancar, tidak ada gangguan-gangguan yang tidak produktif yang disebabkan perbedaan harga. Ia pun berharap para penyelenggara ibadah umroh bijaksana dalam menetapkan paket umroh .
"Tidak boleh ada gangguan-gangguan yang tidak produktif, apalagi karena sebab biaya atau harga paket yang dianggap tidak fair yang sangat besar perbedaan antara satu paket dengan paket yang lain," katanya.