IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) berharap pemerintah tidak membuat aturan yang menyulitkan jamaah berangkat umroh. Untuk itu jamaah yang sudah mendapat vaksinasi lengkap dan PCR negatif dapat diberangkatkan ke Tanah Suci untuk umroh.
"Kami di Amphuri melihat dengan kondisi jamaah saat ini dengan vaksinasi lengkap dan negatif kemudian berangkat ke tanah suci sampai di tanah suci sebagaimana ketentuan Saudi saat ini, mereka bisa langsung menuju ke Mekkah untuk berumroh atau ke Madinah untuk ziarah ke makam Rasulullah," kata Ketua Amphuri Firman M Nur saat dihubungi Republika, Jumat (15/10).
Firman berharap pemerintah Indonesia di Saudi tidak memberlakukan karantina kepada setiap jamaah yang sudah vaksinasi dan dinyatakan negatif Covid-19. Artinya selama vaksinasi lengkap dengan PCR yang negatif mereka tidak diperlukan karantina di tanah suci.
"Dan kita berharap kondisi karantina ini juga bisa dikecualikan di tanah air," katanya.
Firman meyakini karantina akan membebani jamaah, karena harus membayar paket karantina dengan harga yang telah ditetapkan pihak hotel. Jika tidak ada karantina maka jamaah diperkirakan membayar biaya Rp 26 juta.
"Karena jika tidak ada kewajiban karantina di hotel maka harga referensi Rp 26 juta masih menjadi harga referensi yang cukup memadai seperti yang cukup memadai dalam memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Kemenag," katanya.