IHRAM.CO.ID, DAMASKUS – Anak terlantar yang ada di Suriah utara melonjak karena ketidakstabilan dan tingginya biaya hidup. Banyak orang tua yang menelantarkan anak mereka di jalanan. Mereka berharap akan ada orang yang bisa menjaga dan mengasuh anak mereka.
Akibat kejadian ini, generasi baru anak-anak dengan orang tua yang tidak dikenal muncul. Pusat Dar Al-Tifel merupakan satu-satunya lembaga swadaya masyarakat di Suriah utara yang bekerja untuk menyediakan rumah bagi anak-anak terlantar.
Pengurus memberikan anak-anak pendidikan, hiburan, tempat tinggal, dan makanan. Selain merawat, Dar Al-Tifel juga membantu menemukan orang tua kandung anak-anak itu. Supervisor Tim Manajemen Kasus Dar Al-Tifel Younis Abu Amin mengatakan saat ini tengah menampung sekitar 50 anak dari orang tua yang tidak diketahui dan tunawisma.
Setiap bulan akan ada sekitar empat anak baru. Pusat ini memiliki beberapa departemen. Departemen penampungan berfungsi untuk menyediakan layanan dasar anak-anak termasuk makanan, minuman, dan tempat tidur.
Sementara departemen dukungan psikologis dan pendidikan memberikan hiburan serta tutorial tentang masalah umum seperti pandemi Covid-19. Setelah anak menerima layanan ini, pusat tersebut memulai proses penyatuan keluarga. Jika keluarga tidak ditemukan, pengurus akan mencari kerabat lain. Apabila tidak berhasil, si anak akan dicarikan keluarga asuh alternatif yang sudah terdaftar.
“Saya telah tinggal di pusat ini sekitar satu tahun enam bulan dan saya tidak mengetahui informasi apa pun tentang orang tua saya,” kata salah seorang anak, Naim. Naim menyebut ia bertemu banyak teman yang senasib dengan dirinya.
Dilansir Middle East Eye, Senin (18/10), Adel Hamam yang berasal dari desa Kafr Houm, pedesaan barat Idlib merupakan satu di antara orang tua asuh. Setelah mengetahui tentang ketidaksuburannya, ia segera mengadopsi anak dari pusat Dar Al-Tifel.
“Saya dan istri mengadopsi seorang anak melalui Dar al-Tifel. Saya sangat senang dengan keputusan itu. Dia akan memenuhi rumah kita dan kita akan diberi rezeki oleh Tuhan karena melakukan itu,” kata Hamam.
Hamam berharap dia bersama sang istri bisa membesarkan anak itu dengan cara yang baik. “Saya akan memberi anak itu banyak cinta dan kasih sayang. Jika suatu saat dia menemukan keluarganya dan ingin kembali ke mereka, itu akan menjadi perasaan sulit,” tambahnya.