Terakhir, Nabi Muhammad juga berupaya membangun kohesivitas dan solidaritas. Nabi mencontohkan, ia berupaya membangun solidaritas di antara kaum Muhajirin, dimana semua yang hijrah bisa bersatu.
"Prinsipnya, jika ingin membangun kohesivitas, dasarnya adalah saling mengalah bukan saling menang. Kalau saling menang, nggak bisa terjadi solidaritas," ucapnya.
Kohesivitas disebut bisa terjalin jika saling menyayangi dan mengalah demi kepentingan orang lain. Solidaritas tidak bisa terbangun jika memenangkan diri sendiri dan mengalahkan kepentingan orang lain.
"Barangkali hal-hal di atas bisa menjadi pijakan kita hidup, meneladani, dan ini bagian dari kita, Rasulullah SAW," ujar Kiai Cholil.