IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Kelompok perlawanan Palestina, Fatah, memperingatkan Israel yang menolak mematuhi resolusi internasional. Fatah menyatakan, penolakan Israel akan menyebabkan lebih banyak ketegangan dan ketidakstabilan, serta ada harga yang akan dibayar oleh orang-orang di kawasan dan di seluruh dunia.
Peringatan itu menyusul pertemuan Komite Sentral gerakan yang diketuai oleh pemimpin Fatah dan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. Pertemuan itu diadakan di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.
Fatah dalam sebuah pernyataan menyampaikan, kini waktunya telah tiba untuk tindakan internasional yang efektif dan cepat untuk menekan pemerintah Israel dan menghentikan kebijakan pendudukannya terhadap rakyat Palestina dan tanah mereka.
"Termasuk pemukiman, pembunuhan, perusakan, penangkapan, penyitaan tanah dan serangan ke tempat-tempat suci Islam dan Kristen," demikian pernyatan Fatah, sebagaimana dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (20/10).
Sementara itu, Presiden Abbas menjelaskan kepada komite tentang perkembangan politik terbaru dan hasil kontaknya dengan para pemimpin regional dan global untuk menjelaskan posisi Palestina. Abbas menekankan perlunya ketenangan komprehensif di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.