IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Dakwah Persatuan Islam (Persis), KH Wawan Shofwan menjelaskan, sebetulnya sudah jelas bahwa sikap pamer itu dilarang dalam Islam. Apalagi jika tidak diimbangi dengan kepekaan terhadap orang-orang di sekitar di mana saat ini masih banyak yang hidup dalam kemiskinan.
Jika sikap pamer itu ditujukan untuk memotivasi banyak orang, alasan tersebut bisa saja digunakan. Namun, tetap tidak bisa dielakkan bahwa sekarang ini ada lebih banyak orang yang hidup berkekurangan. Karena itu, setiap orang yang aktif di medsos harus peka terhadap kehidupan orang lain ketika hendak mengunggah sesuatu di media sosial.
"Niat untuk memotivasi seperti itu bisa saja, tetapi lihatlah kenyataannya. Misalnya, orang miskin sekarang lebih banyak. Bahkan orang yang susah makan saja sekarang masih banyak, tetapi ada yang pamer kemewahan tanpa berbagi kepada orang-orang," tutur Wawan kepada Republika.co.id, Ahad (24/10).
Dia menambahkan, orang yang melihat unggahan tersebut, yang keadaan ekonominya sedang susah, bisa saja kemudian menggerutu di dalam hati mereka. Wawan mengingatkan, fakir miskin itu masih punya "senjata" berupa doa.
"Mereka yang miskin pun kalau berdoa kan bisa. Maka inilah yang harus dijaga. Jangan sampai nanti memancing sifat hasad," ucapnya.