IHRAM.CO.ID, KHARTOUM – Jenderal tinggi Sudan Abdel Fattah al-Burhan menjamin Perdana Menteri Abdalla Hamdok dalam keadaan baik dan sehat. Al-Burhan menyebut keputusannya menggulingkan pemerintahan menghindari perang saudara di negara tersebut.
Menurut al-Burhan, kekuatan politik di Sudan sudah melakukan hasutan terhadap angkatan bersenjata. Saat ini Sudan diketahui dijalankan pemerintahan transisi yang terdiri dari perwakilan militer dan sipil.
Al-Burhan mengatakan, pihak militer memberikan konsesi yang memungkinkan rakyat Sudan mencapai impiannya. “Kami bertujuan untuk melihat transisi ke pemerintahan sipil. Dalam beberapa hari mendatang, badan peradilan akan dibentuk,” ucapnya dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (26/10).
Dia tak menampik, selain Hamdok, militer juga menangkap dan menahan sejumlah politisi lainnya. “Ya, kami menangkap menteri dan politisi, tapi tidak semua,” ujar al-Burhan.
Ia memastikan Hamdok dalam keadaan sehat dan akan dipulangkan ke rumahnya saat krisis berakhir. Pada Selasa, para pengunjuk rasa pro-demokrasi menggelar aksi blokir jalan di sejumlah titik di ibu kota Sudan, Khartoum. Dalam aksinya, massa tak hanya memblokir jalan, tapi juga membakar ban. Aksi serupa menjalar ke beberapa kota lain. Menurut Komite Dokter Sudan, setidaknya empat orang telah tewas dan lebih dari 80 lainnya mengalami luka-luka akibat ditembak pasukan keamanan.