IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Hamas menyebut pembongkaran pemakaman Al-Yusufiya oleh Israel di kota Yerusalem yang diduduki sebagai kejahatan yang keji. Juru bicara Hamas Mohammed Hamadeh dalam sebuah pernyataan, Senin (25/10), menggambarkan langkah itu sebagai bukti nyata kebrutalan pendudukan yang telah memperpanjang serangannya terhadap warga Palestina baik yang hidup maupun mati.
"Apa yang terjadi di pemakaman Al-Yusufiya adalah kejahatan keji yang merupakan bagian dari serangkaian kejahatan terhadap pemakaman Yerusalem," kata Hamadeh, dilansir di Middle East Monitor, Selasa (26/10).
Hamadeh lantas menyerukan penduduk Yerusalem untuk bangkit menghadapi serangan pendudukan yang meningkat terhadap Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa. "Kalian semua harus berkumpul di pemakaman untuk menghadapi buldoser, dan untuk mencegah pendudukan melanjutkan kejahatannya," tegasnya.
Otoritas pendudukan Israel pada Senin memulai kembali pekerjaan buldoser di Pemakaman Al-Yusufiya, yang berdekatan dengan tembok Kota Tua Yerusalem. Upaya pembongkaran pemakaman itu tetap dilanjutkan meskipun ada kecaman dan protes dari warga Palestina.
Pemerintah kota Yerusalem berusaha untuk mengubah kuburan tersebut menjadi taman dan jalan setapak, sebagai bagian dari rencananya untuk membangun beberapa taman Talmud dan jalan setapak untuk pemukim Yahudi dan turis di sekitar tembok Kota Tua.
Pada Desember 2020, pemerintah kota telah menghancurkan sebuah tangga dan pagar di pemakaman tersebut. Pada 2014, pemerintah kota mencegah warga Yerusalem mengubur kerabat mereka di area utara pemakaman tersebut dan memindahkan 20 kuburan tentara Yordania yang terbunuh pada 1967.