REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Haji dan Umroh (Gapura) Baluki Ahmad mengatakan, masyarakat hendaknya jangan euforia ketika tahu bahwa ibadah umrah sudah dibuka. Sebab, pada pada kenyataannya ibadah tersebut masih terjadi banyak pembatasan-pembatasan karena masih terjadinya pandemi Covid-19.
"Jadi jangan euforia ketika tahu umrah dibuka. Ingat untuk melakukannya tidak sebebas dahulu sebelum Covid-19 muncul. Sampai sekarang meski pun sudah bisa dilakukan tapai masih terjadi banyak pembatasan," kata Baluki Ahmad di Jakarta, Rabu (27/10).
Baluki mengatakan, kenyataan bahwa umrah kini bisa dilaksanakan dengan tak sebebas sebelum masa pandemi harus dikatakan supaya masyarakat jangan kecewa. Apalagi umrah di masa pandemi ini harganya jauh lebih mahal dan rumit karena banyak memenuhi persyaratan tambahan.
''Jadi jamaah umrah jangan berpikir atau anggap misalnya umrah kali ini bisa dilakukan seperti masa lalu sebelum pandemi, misalnya bisa melakukan umrah berkali-kali dan bebas ke luar masuk beribadah di Masjidil Haram. Sekarang semuanya dibatasi. Umrah bisa dilakukan sekali dan berada di Masjidil Haram pun dibatasi waktunya. Untuk masuk ke sana pun harus mendaftar dahulu. Harapan kami janganlah umrah di masa masih pandemi ini sama dengan masa lalu,'' ujar Baluki.
Pada sisi lain, sebagai pengusaha travel haji umrah, pihaknya juga merasa sampai sekarang masih belum berani secara terbuka memberangkatkan jamaah umrah. Ini karena harus mempelajari dan memperhatikan suasana yang terjadi. Dan yang terpenting secara perlahan memahami seluruh regulasi yang ada terkait soal penyelanggaraan umrah.
''Pada sisi lain, kita juga percaya, keadaan ekonomi belum pulih. Masyarakat pasti tahu hal mana yang akan didahulukan dalam soal pemenuhan kebutuhan hidup dan ibadah mereka. Masyarakat pasti menjaga hal yang pokok dahul terpenuhi, baru kemudian yang bukan pokok. Nah, melakukan umrah juga kami sadar akan diberlakukan seperti itu,'' tegas Baluki.
Namun, demikian lanjutnya, pihanya tentu saja gembira bila pandemi sudah mulai mereda. Pemerintah Arab Saudi juga secara perlahan mulai melonggarkan aturan. Ke depan diharapkan situasi akan terus membaik. Semua pihak bisa menjalankan ibadah umrah dengan leluasa seperti dahulu.
''Banyak kabar baik saat ini tentu saja. Jamaah umrah kini mulai memadati tanah suci, meski masih banyak aturan. Tempat tawaf di sekeliling Ka'bah mulai disesaki peziarah. Ini tentu membahagiakan bagi kami. Ke depan mudah-mudahan situasi ini membaik. Masyarakat pun terus sadar dengan menjaga dan mematuhi protokol kesehatan agar pandemi ini makin cepat berakhir. Kita akhirnya bisa umrah kembali secara leluasa seperti dahulu,'' kata Baluki Ahmad menandaskan.