IHRAM.CO.ID, PARIS -- Tujuh masjid dan asosiasi Muslim di Prancis akan ditutup akhir tahun ini. Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menyebut mereka yang ditutup diduga mempromosikan Islamisme radikal.
Darmanin juga menyambut baik keputusan menutup sebuah masjid di kota Allonnes selama enam bulan, dengan alasan membela Islam radikal. Rekening bank pengelola masjid juga disita.
Tak hanya itu, ia menambahkan sejauh ini 13 asosiasi telah ditutup di negara itu, sejak Presiden Emmanuel Macron menjabat.
Dilansir di Anadolu Agency, Rabu (27/10), 92 dari 2.500 masjid di negara tersebut telah ditutup akibat pemeriksaan yang dilakukan otoritas terkait. Darmanin mengatakan sejak September 2020, izin tinggal 36.000 orang asing telah dibatalkan dengan alasan orang-orang tersebut mengancam ketertiban umum.
Pada Agustus lalu, otoritas konstitusional tertinggi Prancis menyetujui undang-undang “anti-separatisme” yang kontroversial. RUU ini menuai kritik karena menyudutkan Muslim, dan akhirnya hanya menghapus dua pasalnya.